tag:blogger.com,1999:blog-87045370839765884722024-03-14T03:55:07.370+07:00THE BLOG OF AGAH and beyond...Blog ini bukan tentang apa yang bisa anda pelajari dari saya, tapi tentang apa yang saya pelajari dari kehidupanUnknownnoreply@blogger.comBlogger160125tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-65815130126424731742009-03-31T15:00:00.004+07:002009-03-31T17:41:06.396+07:00MENU REPUBLIK KULINER BANDUNG APRIL 2009<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SdHyKXjhdkI/AAAAAAAAAhU/z0dZfIVAHMY/s1600-h/menu+rk+april+09+small.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 199px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SdHyKXjhdkI/AAAAAAAAAhU/z0dZfIVAHMY/s320/menu+rk+april+09+small.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5319298894836889154" border="0" /></a><br /><br />Desain menu republik kuliner bulan april ini dibuat ala-ala koboy...<br /><br />Yang baru, menu Angsio, yaitu tahu sutra ditambah jamur champignon, ditumis dengan saus tiram kental dengan rajangan bawang daun<br /><br />Udang gulung shanghai juga enak, udang windu yg karakteristiknya manis dihaluskan, ditambah rempah rempah khas indonesia, lalu digulung dengan telur segar. Pas udah mateng, disiram sama saus shanghai asam manis.<br /><br />Buat minuman, orange soda cream bisa dicoba, kombinasi orange juice dicampur soda yang menyegarkan, plus topping berupa es krim vanilla yang teksturnya lebut di lidah, hmmm....<br /><br />Demikian sekilat inpo, daripada blog saya makin berdebu, harus mulai diaktipkan lagihUnknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-55888177430776920412009-01-07T15:08:00.009+07:002009-01-07T16:03:46.872+07:00OLEH-OLEH DARI GARUTMengawali awal tahun, saya bersama beberapa teman dekat memutuskan liburan ke Garut, kota yang dikenal eksotik baik pemandangan maupun kulinernya (gadis desa-nya eksotik juga deng hehehe..)<br /><br />Rute pertama adalah Cijapati, jalan yang sudah jarang dilalui lagi oleh pengendara karena sudah ada jalur Nagreg. Disana kami berkunjung ke peternakan sapi milik perusahaan Dilamo, yang beken dengan produk sosisnya.<br /><br />Dari luar sih cuman keliatan gerbang tinggi dan berkarat doang, tapi pas masuk ke dalam, LUAR BIASAA !!!<br /><br />Lokasinya luas sekali, dengan ribuan sapi dari berbagai jenis diternakkan di dalamnya. Ada sapi bali, australia, perancis, amerika, dsb.<br /><br />Dan yang lebih edun, sapi2 tersebut minimal beratnya setengah ton !!!<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRmk53ge1I/AAAAAAAAAfk/Jum_s0SHUPw/s1600-h/DSC05417.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRmk53ge1I/AAAAAAAAAfk/Jum_s0SHUPw/s320/DSC05417.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288464646634765138" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRmk08MJjI/AAAAAAAAAfc/1If_en6-Moo/s1600-h/DSC05425.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRmk08MJjI/AAAAAAAAAfc/1If_en6-Moo/s320/DSC05425.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288464645312226866" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRmk_eC0UI/AAAAAAAAAfU/nuXtonTxtT0/s1600-h/DSC05421.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRmk_eC0UI/AAAAAAAAAfU/nuXtonTxtT0/s320/DSC05421.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288464648138576194" border="0" /></a><br />Dari peternakan, masih di sekitaran cijapati, kami benar2 terpukau dengan keindahan alam di kiri kanan jalan. Kayaknya ga banyak yang tau ya keindahan alam disini. Soalnya mobil sepi banget. Atau mungkin karena jalannya yang agak ekstrim kali ya, sempit, curam menanjak, dan berkelak-kelok.<br /><br />Yah memang dibalik resiko biasanya ada hal2 yang luar biasa. Sulitnya rute, dibayar tuntas dengan pemandangan super indah. Kalo liat di film Lord of The Rings, pemandangan disini ga kalah deh sama New Zealand. Makanya kami sengaja menepikan kendaraan untuk berfoto2 dahulu.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRo0srNfEI/AAAAAAAAAfs/p4CQoO1xd2E/s1600-h/DSC05429.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRo0srNfEI/AAAAAAAAAfs/p4CQoO1xd2E/s320/DSC05429.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288467116994690114" border="0" /></a><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Kang Agus (partner di RK), Cima (sobat se-SMA), Gigin (Member Fans Kang Agah)</span><br /><br /><div style="text-align: left;">Akhirnya tiba juga kami di Garut, siang hari adalah waktu yang tepat buat wisata kuliner. Karena saya yang jadi komandan, maka saya membawa para prajurit ke sebuah rumah makan legendaris di Jalan Ahmad Yani, deket BRI.<br /><br />Nama rumah makan tersebut adalah Wan Samin A, entah nama ini artinya apa, yang jelas tempat ini penuh memori bagi saya. Karena setiap tahun, di minggu pertama lebaran, keluarga besar kami selalu makan disini. Demi memenuhi nostalgia kakek nenek tercinta.<br /><br />Menu yang paling mak nyus disini adalah pindang ikan mas. Rasanya manis dan gurih, dengan aroma rempah-rempah yang sangat meresap. Ditambah kikil tumis cabe hijau, porsi nasi saya menjadi berkali lipat saat menikmati dua sajian ini. Juara dunia lah pokoknya mah!<br /><br />Bapak saya selalu menanamkan doktrin, bahwa ciri makanan enak adalah, dahi kita berkeringat saat selesai menyantapnya. Karena saya anak yang soleh, saya pun mengamini doktrin tersebut :)<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRrBl5V_wI/AAAAAAAAAf0/czYDoMKWbas/s1600-h/DSC05438.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRrBl5V_wI/AAAAAAAAAf0/czYDoMKWbas/s320/DSC05438.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288469537536474882" border="0" /></a><br />Sore hari menjelang, dan kami pun menuju vila sodara saya yang akan menjadi rumah singgah kami. Lokasinya di daerah Cipanas, tempat berendam air hangat itu loh.<br /><br />Sayangnya sebagai supir amatiran, mobil yang saya kendarai malahan nyasar. Kami salah belok, sehingga harus melalui jalan sempit di tepian sawah. Jalannya emang jelek dan sempit, tapi lagi2 karena tidak tahan dengan pemandangan yang dahsyat, kamipun menepi untuk berfoto2 dahulu.<br /><br />Gimana ngga dahsyat, gunung menjulang tinggi dikombinasikan dengan pematang sawah yang hijau menghampar, sungguh mengingatkan kami akan memori saat pelajaran menggambar di bangku TK dahulu :P<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRtGDwlq5I/AAAAAAAAAf8/bPyHzG-vJTk/s1600-h/DSC05443.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRtGDwlq5I/AAAAAAAAAf8/bPyHzG-vJTk/s320/DSC05443.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288471813295549330" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Pemuda kota, memburu gadis desa</span></span><br /></div><br />Liburan kali ini memang bener2 sukses bagi kami yang penuh problematika dalam hidup (haiiyyah, lebay !)<br /><br />Saya yang bergumul dengan rutinitas bisnis<br />Kang Agus dan Gigin yang ada gesekan dengan keluarganya<br />Dan Cima yang merasa jenuh tingkat tinggi, katanya<br /><br />Alhamdulillah, walau liburan ini penuh canda yang membuat perut geli dan rahang capek (ini ga lebay, ini beneran) kami tetap memegang teguh prinsip Anak Gaul Cinta Rasul, dimana prinsip solat berjamaah di awal waktu kami jalani sekuat tenaga, cieeeh....<br /><br />Demikian oleh-oleh dari Garut, mohon maap lahir batin karena saya ga bawa dodol, maklum dunia perekonomian sedang dialihkan buat nikah taun ini. Mohon doa restu ya :P<br /><br />Oya ini pose penutup dari sekitaran Cangkuang, naik rakit bagaikan pendekar di film-film cina yang berjalan di atas air, sambil genit menggigit ujung kacamata<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRvOckn00I/AAAAAAAAAgE/cJI5FY5icmA/s1600-h/DSC05460.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SWRvOckn00I/AAAAAAAAAgE/cJI5FY5icmA/s320/DSC05460.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5288474156418454338" border="0" /></a><br /></div></div>Unknownnoreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-16454649196687831032008-11-26T13:37:00.001+07:002008-11-26T14:08:20.036+07:00YAH NAMANYA JUGA USAHA (KATA KOKO LIONG SANG PEMILIK BANYAK PABRIK)Dialog ini kisah nyata dari konsultan bisnis pribadi saya, yang konon bayarannya udah pake dollar perjam-nya cenah. <br /><br />Namanya sengaja saya rahasiakan, tapi blognya ada <a href="http://setiabudi.name">disini</a> (sama aja bo'ong hehe...)<br /><br />Suatu hari beliau sedang mendampingi kliennya, pengusaha keturunan tionghoa yang memiliki beberapa pabrik besar. Kita sebut aja namanya Koko Liong<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Koko Liong</span> : Ris, lu tau kaga kenapa pengusaha tionghoa biasanya lebih sukses dari pribumi?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kang Aries</span> : Wah bener juga, kenapa ya Ko?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Koko Liong</span> : Gini nih, oe punya ilustrasinya, lu mau denger kaga?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kang Aries</span> : Wah tentu dong Ko (ya iyalaahh, elmu geratis masa ditolak)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Koko Liong</span> : Suatu hari, ada pengusaha pribumi dan pengusaha tionghoa, pengusaha pribumi make BMW, pengusaha tionghoa make BMX (sepedah maksudnya)<br /><br />Nah, tiba2 si pengusaha tionghoa itu mendekati pengusaha pribumi yang lagih markir mobil BMWnya. Setelah menyapa ramah, tanpa diduga si pengusaha tionghoa bertanya <br /><br />"Eh mau kaga BMW lu dituker sama BMX gue?"<br /><br />Nah Ris, menurut lu kira2 gimana?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kang Aries</span> : Yah pasti si pengusaha pribumi itu nganggep si pengusaha tionghoa becanda, bahkan bisa sampe nganggep gila<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Koko Liong</span> : Bener Ris, si pengusaha pribumi langsung melotot sambil komentar <br /><br />"Anda gila ya?" <br /><br />Dan dengan santai si pengusaha tionghoa menjawab <br /><br />"Yah namanya juga usaha"<br /><br /><br />Nah sodara2 sekalian, ada hikmah besar dari kutipan dialog diatas. Yaitu prinsip "Namanya juga usaha" <br /><br />Prinsip yang kata Nabi SAW dibilang "Ikat dulu untamu" atau "Bagaikan burung yang lapar terbang di pagi hari, dan kenyang saat pulang di sore hari"<br /><br />Jadi kalo kita mulai merasa hidup gini2 aja dan bararosen<br />pergaulan gini2 aja ga nambah2 sobat <br />kerja gini2 aja karir ga naek2 <br />usaha gini2 aja serasa ga berkembang dan jalan ditempat <br />jomblo gini2 aja kayak ga ada yang minat jadiin kita pasangannya <br />kesolehan gini2 aja serasa hanya rutinitas, <br /><br />solusinya gampang<br /><br />"Udah usaha belum?" Karena diam dan hanya meratap tidak akan merubah apa2<br /><br />Lebih baik cepat bertindak sehingga lebih cepat menyadari kesalahan, daripada diem. <br /><br />Lebih baik cepat bertindak sehingga lebih cepat mendapatkan jawaban atas kebimbangan, daripada diem.<br /><br />Eh tapi inget, tindakan yang tidak dibimbing sama Allah juga percuma, maka jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah bertindak okehUnknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-68786882481032737992008-11-25T12:52:00.007+07:002014-01-23T20:47:00.335+07:00TDA Bandung Forum Desember 08 : Kunjungan ke Villa DombaAction Members,<br />
<br />
Iklan dulu <a href="http://bakerybali.wordpress.com/2014/01/22/cari-parcel-hari-raya-nyepi-murah-pesan-antar-area-bali/" target="_blank">PARCEL HARI RAYA BALI</a><br />
<br />
Lanjut, Mungkin Anda sering mendengar keluh kesah dan pertanyaan seperti ini:<br />
<br />
"Mengapa sih, acara TDA selalu hanya ttg usaha garment atau IT saja ..."<br />
<br />
"Indonesia ini kan negara agraris, mengapa TDA jarang mengangkat usaha agrobisnis?"<br />
<br />
"Apa betul bisnis peternakan atau pertanian, bisa dikerjakan oleh karyawan yg baru belajar usaha seperti saya?"<br />
<br />
"Beternak sih gampang, jualnya kemana?" dst..<br />
<br />
Tenang ... tenang ...<br />
<br />
Menanggapi segala pertanyaan di atas, TDA Bandung kembali menggelar Forum<br />
Bandung, yg untuk edisi Desember 2008 mengambil tema: "Kiat Sukses Menjadi<br />
Peternak Domba", bersama Pemilik Villa Domba Kang Agus Ramada S. Yang akan<br />
dilaksanakan pada:<br />
<br />
Hari/ Tanggal: Sabtu/ 13 Desember 2008<br />
<br />
Waktu: Jam 09.00 - 15.00<br />
<br />
Tempat: Villa Domba, Soreang, Kab. Bandung<br />
<br />
Narasumber: Kang Agus Ramada S. Pebisnis ternak domba garut "Villa Domba", yang saat ini laris manis diliput berbagai media dan televisi.<br />
<br />
InsyaAllah Kang Agus akan sharing, bagaimana ternak domba ini dimulai,<br />
pengelolaan ternak, aspek pemasaran, sinergi dengan perkebunan vanilla, dsb.<br />
<br />
Bosen berteori? Makanya biar tidak kebanyakan teori, kita langsung visit Villa<br />
Domba Kang Agus.<br />
<br />
Peserta:<br />
Terbuka untuk member TDA dari Bandung dan kota2 lain. Hanya, supaya Domba2 nya tidak stress, peserta kita batasi hingga maksimal 40 orang.<br />
<br />
Pendaftaran:<br />
Gampang2 saja, segera transfer pengganti konsumsi (makan siang) sebesar<br />
Rp.25.000,-/ orang, melalui:<br />
<br />
BCA Cabang Buah Batu Bandung, No-rek : 77-5053-1851 an. Arif Budiyono,atau<br />
<br />
Bank Mandiri Cabang Martadina Bandung, No-rek : 131-000-4298-628 an. Arif<br />
Budiyono,atau<br />
<br />
Bank Syariah Mandiri Cabang Buah Batu Bandung, No-rek : 125-700-8701 an. Arif<br />
Budiyono, atau<br />
<br />
BNI Cabang Bandung, No-rek : 0153-629-636 an. Arif Budiyono<br />
<br />
Setelah membayar, jangan lupa konfirmasi:<br />
<br />
Kirim email ke ab_djamsa@yahoo.com cc ke arif@cinox.co.id dengan menyebutkan nama, besarnya transfer, waktu transfer, melalui Bank apa, ke rekening bank apa.<br />
<br />
Penting! Cantumkan: Membawa mobil atau Tidak membawa mobil. Jika membawa mobil, cantumkan bersedia share berapa seat. Contoh:<br />
<br />
Fauzi Rachmanto, membawa mobil, bersedia share 3 seat.<br />
<br />
Peserta yg sudah konfirm akan diumumkan dari waktu ke waktu, hingga H-3 atau<br />
jumlah peserta sudah memenuhi kuota.<br />
<br />
Teknis keberangkatan akan diumumkan menyusul.<br />
<br />
Buruan mendaftar, jangan sampai kehilangan kesempatan emas belajar bisnis<br />
peternakan langsung di lokasi seperti ini.<br />
<br />
Sampai ketemu di Villa Domba!<br />
<br />
Salam,<br />
<br />
Fauzirachmanto.blogspot.com<br />
<br />
<br />
--------------------TAMBAHAN--------------------<br />
<br />
<br />
Assalammualaikum Wr. Wb.<br />
<br />
Insya Allah Villa Domba siap pak dalam menerima suatu kehormatan ini. Sebagai<br />
informasi tambahan: Bilamana tidak ada kendala maka akan turut hadir pula para<br />
pendekar ternak domba di acara tersebut, antara lain:<br />
<br />
Pak Suhadi Sukama selaku sang penggagas Villa Domba.<br />
<br />
Kang Yegi dari Sinergi sebagai seorang peternak domba muda yang posisi jualan<br />
kurbannya saat ini sudah mencapai 4000 ekor dan baru saja menolak tawaran ekspor domba ke Saudi Arabia.<br />
<br />
Kemudian para CPD alias Cewek Pecinta Domba yang posisi jualan kurbannya saat<br />
ini sudah mencapai 2000 ekor dan keberadaannya dapat didengar pada radio Hard<br />
Rock FM.<br />
<br />
Pak Teddy si Peternak Luar Biasa dengan gagasan kurban melaluinya hanya cukup<br />
dengan menyetor uang Rp. 1 juta dapat kurban sepanjang masa.<br />
<br />
Beberapa pendekar ternak domba lainnya yang Alhamdullilah dari pertemuan di<br />
Villa Domba kemarin siap hadir dan berkenan membagi ilmu berikut pengalamannya.<br />
<br />
Semoga tidak ada perubahan dan halangan dari mereka disamping personil inti<br />
Villa Domba. Ucapan permohonan maaf baru merespond Emailnya dikarenakan sedang sibuk persiapan kurban 1429 H. Informasi tentang profile pendekar ternak domba Insya Allah akan diposting pada minggu ini pada Blog Domba Garut dikarenakan dilapangan akses internet agak tersendat.<br />
<br />
<br />
Hatur Nuhun<br />
<br />
<br />
Agus Ramada S<br />
dombagarut.blogspot.com <br />
<br />
--------------------INFO TIDAK PENTING--------------------<br />
<br />
Ini adalah contoh foto ekstrim hasil kunjungan saya pas ke villa domba<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ3Iee5TqYKhmnKAY27lmvezRaxqNR4Gbw_iiCieoFfJ8101397A7sOkYqy6vUbrWW_c8E2g3fxiPPgrEnvQsIzsVFD01oO0r9IC6-eXCQZAJizy6LlZDv9JV2r3iXSPumZj-Px15iemA/s400/PB120024.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ3Iee5TqYKhmnKAY27lmvezRaxqNR4Gbw_iiCieoFfJ8101397A7sOkYqy6vUbrWW_c8E2g3fxiPPgrEnvQsIzsVFD01oO0r9IC6-eXCQZAJizy6LlZDv9JV2r3iXSPumZj-Px15iemA/s400/PB120024.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
<br />
Yang ngambil gambar: <a href="http://adzan101.blogspot.com/2008/11/trip-to-villa-domba.html">Bos Adzan Wahyu</a><br />
<br />
<a href="http://soesmerdekabali.blogspot.com/2013/04/promo-kue-tart-ulang-tahun-di-soes.html" target="_blank">KUE TART ULANG TAHUN </a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-83040954672830969392008-11-15T11:45:00.002+07:002008-11-15T17:21:52.942+07:00HAMBA DUNIA (CUMA BECANDA)Dialog nyata, tapi lebih banyak ditambah2in<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Pak Ustad, hamba dunia teh siapa sih? Orang kaya kah?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ustad Surustad :</span> Muridku Agah yang tampan, hamba dunia belum tentu orang kaya, bisa iya, bisa ngga<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Lho maksudnyeh!?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ustad Surustad :</span> Hamba dunia itu adalah orang yang hatinya terbolak balik karena menjadikan dunia sebagai pembanding<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Jadi orang kismin eh miskin juga bisa jadi hamba dunia ya Ustad?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ustad Surustad :</span> Oh bisa lah, masa bisa dong. Misal, kalo dia miskin, dan minder sama orang kaya karena duitnya, itu bisa disebut hamba dunia<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Beda ya stad, kalo dia minder bukan karena duitnya, tapi minder karena amal solehnya <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ustad Surustad :</span> Iya, memang pinter muridku ini <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Berarti kalo saya MINDER karena kurang duit, karena kurang pinter, karena kurang populer, karena masih TDB, karena usaha masih kecil, karena karir masih dibawah, karena kurang cakep, saya hamba dunia dong ustad?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ustad Surustad :</span> Subhanallah, muridku memang ca'em, iya bener Gah<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Oh satu lagi stad, berarti hamba dunia itu bukan cuman orang yang SOMBONG karena dunia doang stad, yang MINDER karena dunia pun bisa dikategorikan sebagai hamba dunia dong<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Ustad Surustad :</span> Subhanallah, bener, ga salah memang saya milih murid secucok kamu Gah<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Wah siapa siapa dulu dong, Agaaah gitu loh<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ustad Surustad :</span> Gah, sayang kalo keimutan kamu ini disia-siakan, mau saya jodohin ngga?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Wah serius nih stad?<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Ustad Surustad :</span> Serius, ada salah satu jamaah majelis talim yang saya pimpin, rajin banget, dari awal majelis talim dibentuk sampe sekarang ga pernah absen, masih gadis gah!<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> Wah subhanallah wanita shalehah dong, masih gadis lagi, mau ah ustad, siap gerak! Kapan mau diketemuin nih stad... (nafsu membara)<br /><span style="font-weight:bold;"><br />Ustad Surustad :</span> Wah kalo gitu Alhamdulillah, memang sih beliau masih gadis, tapi semangat jihadnya subhanallah, mantan pejuang 45 Gah, masih mau kan? Inget lho teori hamba dunia (sambil cekikikan)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Agah Suragah :</span> *$&@X* (merah padam)Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-15072990916156150292008-11-10T19:51:00.002+07:002008-11-12T19:56:46.280+07:00MENU TERBARU REPUBLIK KULINER NOVEMBER 2008 SEBAGAI TEMPAT TUJUAN WISATA KULINER DI BANDUNG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SRgujw9oifI/AAAAAAAAAaE/gYCEvIbHZXQ/s1600-h/rk+nov1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 226px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SRgujw9oifI/AAAAAAAAAaE/gYCEvIbHZXQ/s320/rk+nov1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267010956183505394" /></a><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SRgukB4SB0I/AAAAAAAAAaM/Ax2QyWWiX4s/s1600-h/rk+nov2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 226px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SRgukB4SB0I/AAAAAAAAAaM/Ax2QyWWiX4s/s320/rk+nov2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267010960724461378" /></a><br /><br /><br />As usual, hostspot dan ngecharge batere bisa sepuasnya di <a href="http://republikkuliner.com">Republik Kuliner</a><br /><br />Bagi anda yang berada di luar kota, terimakasih telah menjadikan RK sebagai salah satu tujuan wisata kuliner di Bandung :)Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-69098942923445375062008-11-06T23:08:00.002+07:002008-11-10T17:18:45.201+07:00CICAK vs NYAMUK & MASALAH vs SOLUSITadi sore kebeneran saya ashar di DT, abis survey lokasi buat halal bi halal TDA sabtu ini. Nah ternyata kalo hari kamis sore tuh di DT suka ada pengajian rutin Kitab Al Hikam oleh guru ngaji favorit kita, yaitu Aa Gym :)<br /><br />Materinya simpel tapi ngena banget ke saya yang beberapa pekan ini sedang agak sulit senyum. <br /><br />Semua manusia, dalam menjalani hidupnya, pasti akan sibuk dengan dua hal yaitu<br />1. pusing karena pengen menyelesaikan masalah/persoalan hidupnya<br /><br />2. lieur karena pengen memenuhi hajat/kebutuhan hidupnya<br /><br />Beliau mengambil tamsil antara cicak dan nyamuk. <br /><br />Cicak bisa diibaratkan sebagai masalah, dan nyamuk sebagai solusinya<br />Atau bisa juga cicak diibaratkan sebagai hajat hidup, dan nyamuk sebagai pemenuhannya<br /><br />Kemungkinan cicak bisa makan nyamuk ada tiga hal yaitu<br />1. Si cicak yang mendekati si nyamuk<br /><br />2. Si cicak mendekati nyamuk, dan nyamuk pun mendekati cicak<br /><br />3. Si nyamuk yang mendekati si cicak<br /><br />Kebeneran pekan2 ini saya ngerasa lagi ruwet banget. Jadi yang ngena ke saya barangkali yang tentang kepusingan dalam menyelesaikan masalah hidup. <br /><br />Nah dari bahasan Aa Gym tentang cicak dan nyamuk diatas, ternyata masalah itu bisa selesai dengan tiga kemungkinan<br />1. Kita ditunjukkan oleh Allah solusinya, dan kita dibimbing oleh Allah untuk bergerak mendekat ke arah solusi tersebut<br /><br />2. Kita ditunjukkan oleh Allah solusinya, dan sikon-nya pun Allah skenariokan sedemikian rupa hingga si solusi tersebut sangat mudah untuk segera kita lakukan<br /><br />3. Kita tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, tapi tiba2 ada aja jalannya dimana solusi atas masalah tersebut datang dengan sendirinya (atas izin Allah), dan akhirnya beres deh<br /><br />Dan kesimpulan dari tiga hal diatas adalah : <br /><br />Bagaimana mungkin Allah akan bersegera memberikan solusi atas masalah2 kita, kalo kitanya juga pas dipanggil sama Allah malahan tidak bersegera. <br /><br />Misalnya nunda2 solat padahal udah jelas bahwa adzan tuh panggilan Allah buat kita yang ngaku Islam. Yuu...<br /><br /><span style="font-weight:bold;">NB : </span><br /><br />- pengumuman tidak penting, penulis blog ini adalah pengidap cicak-phobia :D<br />- komentar dari kang agus ramada mungkin lebih ngena deh, kata beliau :<br /><br /><span style="font-style:italic;">Setuju pisan kang. Dan kalau boleh menambahkan di mana kata kuncinya adalah ikhlas dalam melakukan segala hal di mana Insya Allah akan senantiasa terbimbing dan diberikan pertolongan oleh-Nya. Ini juga yang sedang menjadi perenungan saya dalam bulan-bulan ini.<br /><br />Saya mengibaratkan manusia adalah cicaknya dan nyamuk adalah kebutuhannya. Skenarionya bisa saja cicak nguber-nguber nyamuk sampai lelah tapi si nyamuk begitu lincah dan tidak didapat, tapi bukan tidak mungkin si cicak cukup diam dan nyamuk yang mendekati, nah ini yang normal, cicak mengejar si nyamuk dan nyamuk pun didapat, cicak tidak ngoyo mengejar semua nyamuk namun kejarlah nyamuk yang terdekat dengan usahanya. Kok jadi membahas soal cicak dan nyamuk ya kang? He3x....</span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-91535634476551470752008-11-06T00:09:00.001+07:002008-11-06T00:45:21.503+07:006 DERAJAT WANITA SOLEHAH DILIHAT DARI CASINGNYAObrolan iseng dengan seorang sobat di sebuah masjid kampus tempat ngeceng favorit kami beberapa taun yang lalu<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Gah, gimana cara bedain tu akhwat tingkat tinggi atau biasa aja dari penampilannya?"</span><br /><br /><span style="font-style:italic;">"Hmm... kalo akhwat tingkat tinggi mah make manset, soalnya khawatir pergelangan tangannya terlihat, kan aurat"</span> Jawab saya dengan yakin<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Salah!"</span> Kata sobat saya sambil mesem2<br /><br /><span style="font-style:italic;">"Yang bener adalah, akhwat tingkat tinggi mah walau buka sepatu tapi ga pernah buka kaos kaki, soalnya kaki kan aurat"</span><br /><br /><span style="font-style:italic;">"Buset, rajin banget lu merhatiin sampe sedetail ini, berarti ngeceng nya lebih parah dari gue"</span> Gumam saya dalam hati sambil ketawa ketiwi<br /><br />Nah ngomong2 masalah penampilan alias casing, maka kami berdua menyimpulkan bahwa untuk mencapai derajat wanita solehah tingkat tinggi menurut versi kami adalah<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Derajat pertama</span>, si eneng dengan kerudung gaul diiket ke leher, sambil pakaian masih ngetat sana sini <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Derajat kedua</span>, si eneng dengan kerudung ga diiket tapi ga nutupin dada, baju mulai longgar hingga pinggang, dan lebih sering mengenakan celana<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Derajat ketiga</span>, si eneng dengan kerudung terulur hingga dada, baju longgar hingga menutupi pinggul, lebih sering mengenakan rok daripada celana, dan udah pake manset<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Derajat keempat</span>, si eneng kerudung lebar, baju sangat longgar, pake rok everyday, manset udah keharusan, kaos kaki kadang dilepas. Nah tapi si eneng hobinya adalah mengenakan pakaian yang warnanya ngejreng, misal dari atas sampe bawah warnanya pink semuaaaah :D<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Derajat kelima</span>, si eneng jilbabers dengan baju, rok, manset, dan kaos kaki yang udah konsisten dipake terus. Lebih sering mengenakan warna2 yang tidak menarik perhatian, walau tetep aja ga bisa menutupi kemanisannya, hehehe....<br /><br />Dan akhirnya <span style="font-weight:bold;">derajat keenam</span>, yaitu yang model2 Aisha di pilem Ayat2 Cinta. Auratnya benar2 hanya milik suaminya :D :D :D<br /><br />Yah tapi da ini mah hanya iseng2an kami aja, maklum masih bujangan, darah muda.<br /><br />Sekali lagi, jangan beli henpon karena casingnya doang. Dan jangan naksir sama wanita cuman karena cantiknya doang. <br /><br />Sebagaimana casing henpon bisa diupgrade, kecantikan pun bisa diupgrade, tinggal mau atau ngga aja ngemodalin calon istri kita kalo misal entar berjodoh. <br /><br />Yang terpenting dari henpon adalah optimal dalam artian speks sesuai kebutuhan kita. Ngapain nyari yang tinggi kalo akhirnya malah mubadzir.<br /><br />Begitupun nyari calon istri, ngapain nyari yang super duper kalo akhirnya jadi mubadzir ke kitanya. Dan lebih sedih lagi, potensi si teteh bisa jadi malah ngga maksimal, terkorbankan gara2 kita. <br /><br />Sadar diri aja lah, butuhnya yang gimana, yang bisa optimal buat sama2 mengepakkan sayap ke surga kelak ;)<br /><br />Sekali lagi, ini mah tulisan iseng. Mohon maap lahir dan batin buat yang kurang berkenan.Unknownnoreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-27141668634021350372008-11-04T12:57:00.000+07:002008-11-04T13:02:20.087+07:00PULSA YANG HARUS DI ISI ULANG TIAP HARIIbarat handphone yang setelah pulsanya diisi, jumlahnya akan terus berkurang tiap hari, kecuali kita isi ulang<br /><br />Begitupun keimanan, kalo tidak diisi ulang dengan menuntut ilmu (baca, denger, hadir pengajian, dsb) dan beramal shaleh (ibadah harian) maka keimanan dijamin akan menurun<br /><br />Saya baru aja nemu situs bagus dan nampaknya nyambung banget dengan ilustrasi diatas, situsnya <a href="http://www.pulsakehidupan.com">www.pulsakehidupan.com</a><br /><br />Nah, kalo yang paling menarik bagi saya, di situs ini ada artikel2 kuliah online nya ustad yusuf mansur, link nya ada di kiri bagian <a href="http://www.pulsakehidupan.com/pulsa/?pilih=arsip&topik=13">kuliah tauhid</a><br /><br />Selamat mengisi pulsa keimanan ya ^_^Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-490903427051110342008-10-30T16:51:00.001+07:002008-11-04T13:04:28.700+07:00HALAL BI HALAL NASIONAL KOMUNITAS BISNIS TANGANDIATAS 2008Siapa saja yang bakal tampil di Halal bi halal TDA 8 Nov 2008 @ Daarut Tauhid Bandung?<br /><br />Komplet ...<br /><br />Sebagai pembicara tamu, ada Bp. Masruhul Amri (<a href="http://amri.web.id/">http://amri.web.id</a>), yang sudah tidak diragukan lagi akan membantu kita membuka kunci2 sukses dalam diri kita. Acara ini akan dimoderatori oleh sosok usahawan muda di TDA Bandung. Siapa lagi kalau bukan Kang Agah, pemilik Republik Kuliner <span style=""> </span><a href="http://republikkuliner.com/">http://republikkuliner.com</a>) tempat nongkrong enak dan makan enak di Bandung.<br /><br />Dan tidak kalah penting nya adalah penampilan "jagoan2 TDA", dalam talkshow nanti yang akan dipandu Bapak Iyan, tokoh kewirausahaan Bandung yg jenius sekaligus jenaka. Diantaranya:<br /><br />1. Pak Hadi Kuntoro (<a href="http://rajaselimut.com/">http://rajaselimut.com</a>). Siapa yg tdk kenal beliau, sosok yang sudah berhasil mentransformasikan diri dari seorang TDB sukses di perusahaan besar, menjadi full TDA yang lebih sukses lagi. Apa rahasia Pak Hadi? Anda ingin seperti Pak Hadi? Silakan simak di talkshow nanti.<br /><br />2. Pak Eddy Aji (<a href="http://warungbarokah.com/">http://warungbarokah.com</a>). Raja voucher pulsa elektronik dari Cimahi. Tidak hanya menjadi pelopor di industri server-pulsa, Pak Eddy sukses merambah berbagai bidang lain seperti software, digital printing, dsb. Hebatnya lagi beberapa usahanya berhasil difranchise kan dengan dukungan kemitraan dari Bank nasional. Ingin tahu bagaimana Anda bisa memulai bisnis tanpa modal? Wajib menyimak penuturan Pak Eddy.<br /><br />3. Mas Andi Sufariyanto (<a href="http://adilagroup.com/">http://adilagroup.com</a>). Anak muda yang sukses membesarkan group usaha Adila Group. Payung usaha yang menaungi bisnis Properti, Fashion,Virtual Office dsb. Tidak heran kalau pengusaha muda sukses ini masuk dalam jajaran finalis Wirausaha Muda Mandiri.Bagaimana kiat2 nya melejitkan Adila Group dalam usia yang demikian belia? Temukan jawabannya dalam talkshow nanti.<br /><br />Hanya itu? Tidaaak ....<br /><br />Masih banyak lagi ... Siapa saja mereka? Tunggu, akan kita informasikan. Makanya monitor terus update "Jelang Halal Bi Halal TDA".<br /><br />ACARA FORMAL:<br />Sabtu, Tanggal 08-11-2008</p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br />08.30 - 09.00: Pendaftaran & silaturahmi<br /></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">09.00 - 09.45: Sambutan: TDA Bandung, TDA Pusat, Pembina TDA<br /></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">09.45 - 10.00: Nasyid, Ice-breaker<br /></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">10.00 - 12.00: Materi "Unlocking Potential Power in Business" oleh Bp. Masrukhul Amri<br /></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">12.00 - 13.30: Istirahat - Shalat - Makan Siang - Silaturahmi<br /></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">13.30 - 15.00: Talkshow interaktif</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">15.00 - : Penutupan & Silaturahmi<br /><br />ACARA INFORMAL: (Bagi rekan2 dari luar Bandung yang menginap, dan rekan2 TDA Bandung yang dapat hadir)<br /><br />19.30 - selesai: "Nge-bandrek & ngobrol santai TDA": Acara bebas, ngobrol2 santai seputar TDA sambil menikmati makanan2 khas Bandung, mie kocok, baso tahu, minum bandrek, bajigur, dsb.<br /><br />Minggu, Tanggal 09-11-2008<br /><br />10.00 - selesai: Kunjungan bersama ke pameran UKM di Abdurrachman Trade Center (ATECE).<br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /><!--[endif]--></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Salam,<br /><br />Fauzi Rachmanto<br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /><!--[endif]--></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">---<br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /><!--[endif]--></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Dear All<br /><br />Untuk rekan2 <b style="">di</b> <b style="">luar Jakarta </b>bisa langsung registrasi ke saya (arif budiyono) dengan mentranfer uang sebesar 50.000,- dan tolong beri angka unik untuk memudahkan saya. misalnya 50.017<br /><br />Setelah tranfer harap segera konfirmasi via email ke <a href="http://finance.groups.yahoo.com/group/tda-bandung/post?postID=iSi7ihEhV3TO5j7VORSpzcSK0P6cSDiLyXjTy1WIacso52qpvbGFNpSP8UpzAJZzHxH8OjvwJhrYHp5i">ab_djamsa@yahoo.com</a> cc ke <a href="http://finance.groups.yahoo.com/group/tda-bandung/post?postID=9gwsIyvcGbg4xveOtxaGBo1GEW59W-LCIgpJN-f0ODhhiwHR99GLsEV7NjarIF4F7UHJU1Ptm6hdf-k">arif@cinox.co.id</a> dengan menyebutkan nama, besarnya tranfer, waktu tranfer, dengan bank apa, ke bank apa, serta PID (record, nomer unik) atau apalah namanya sesuai bank masing2. syukur kalo bisa di attc bukti tranfernya.<br /><br />tranfer bisa memilih salah satu bank dibawah semua atas nama : Arif Budiyono<br /><br />BCA Cabang Buah Batu Bandung<br />No-rek : 77-5053-1851<br />atau<br /><br />Bank Mandiri Cabang Martadina Bandung<br />No-rek : 131-000-4298-628<br />atau<br /><br />Bank Syariah Mandiri Cabang Buah Batu Bandung<br />No-rek : 125-700-8701<br />atau<br /><br />BNI Cabang Bandung<br />No-rek : 0153-629-636<br /><br />terima kasih.<br />salam<br /><br />- Arif Budiyono,<br />081 321 535 325<br /><a href="http://cinox.co.id/">http://cinox.co.id</a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Yang dari Jakarta silakan kontak CP TDA Jakarta<br />Dwi Wahyono, telpon : 021-70449090<br />Siska Tri Hapsari, telpon: 081318114437</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /><!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /><!--[endif]--></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-34069173083332425582008-10-30T06:23:00.000+07:002008-10-30T06:27:41.051+07:00Benarkah Istri Tidak Wajib Masak dan Mengurus Rumah?Fiuuh...<br />Udah lama ngga ngeblog, masih mengumpulkan energi<br />Sekarang mah pemanasan dulu aja ah<br /><br />Kopas artikel untuk menyongsong masa depan yang gilang gemilang kelak ^_^<br />Enak dibaca (oleh ibu2) dan perlu (untuk bapak2)<br />Dari <a href="http://www.warnaislam.com/syariah/pernikahan/2008/10/29/40320/Benarkah_Istri_Tidak_Wajib_Masak_dan_Mengurus_Rumah.htm">www.warnaislam.com</a> silakan menikmati<br /><br />---<br /><br /><p><span style="font-size:100%;"><b>Pertanyaan</b></span></p> <div align="justify"><p><i>Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh</i></p> <p>Ustadz yg dirahmati Allah,</p> <p>Saya adalah seorang ibu yg pernah mengikuti tausiyah Ustadz ketika mengisi safari Ramadhan di Qatar. Mudah2an Ustadz masih ingat materi "memuliakan istri", ketika itu ustadz menjelaskan kewajiban suami dalam hal nafkah, istri tdk berkewajiban memasak, mencuci, menyetrika dll, (pekerjaan Rmh Tangga), dan dibolehkan meminta hak atas materi kpd suami utk keperluan pribadinya. Apa yg ustadz sampaikan menuai pro kontra diantara kami, apalagi saat itu ustadz tidak secara gamblang menyertakan hadits/ayat Qur'an yg mendasarinya. Pertanyaan saya :</p> <p>1. Tolong jelaskan hadits/ayat ttg hal tsb diatas, yang rinci ya ustadz.</p> <p>2. Apakah hal tsb diatas merupakan khilafiyah, diantara para ulama, kalo ya, tolong juga disertakan pendapat2 ulama lainnya.</p> <p>3. Dalam terjemahan khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW, pada saat wukuf diarafah, disebutkan" ...dan berikanlah istrimu makanan dan pakain yang layak," secara bhs Arab samakah arti makanan dan bahan makanan, saya mempunyai persepsi hal itu berbeda, krn makanan adalah siap makan, sedangkan bahan makanan adalah siap olah, tetapi saya ragu, karena ini terjemahan, khawatirnya saya salah persepsi.</p> <p>Terima kasih atas jawabannya, semoga masalah ini menjadi lebih jelas dan kami senantiasa diberi hidayah utk senantiasa ridho dg ketetapan Allah. Amin</p> <p><i>Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh</i></p></div> <p><i>Widia</i></p> <p><span style="font-size:100%;"><b>Jawaban</b></span></p> <div align="justify"><p><em>Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,</em></p> <p>Apa kabar ibu-ibu sekalian, semoga sehat-sehat ya. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya atas semua yang telah disiapkan oleh ibu-ibu di Doha Qatar dan di kota-kota lainnya, dalam kesempatan ber-Ramadhan selama saya disana. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan ibu-ibu. Dan saya mohon maaf kalau ada hal-hal yang sekiranya kurang berkenan di hati dan juga merepotkan.</p> <p>Tentang materi 'memuliakan istri' itu, memang saya mendengar bahwa sempat para bapak komplain, ya. Karena ternyata 'kenikmatan' para bapak selama ini jadi seperti agak dipertanyakan dasarnya.</p> <p>Sebenarnya bahwa seorang wanita tidak wajib memberi nafkah, baik makanan, minuman, pakaian dan juga tempat tinggal, bukan hal yang aneh lagi. Semua ulama sudah tahu sejak kenal Islam pertama kali. Dan pemandangan itu juga pasti ibu-ibu lihat di Qatar kan. Coba, ibu bisa lihat di pasar dan supermarket di Doha, yang belanja itu bapak-bapak kan? Bukan ibu-ibu, ya?</p> <p>Nah itu saja sudah jelas kok, bahwa kewajiban memberi makan adalah bagian dari kewajiban memberi nafkah. Dan yang keluar belanja mengadakan kebutuhan rumah sehari-hari yang para suami, bukan para istri. Ibu-ibu kan lihat sendiri di Doha.</p> <p>Saya sendiri selama di Doha diajak masuk ke tiga mal besar, salah satunya saya masih ingat, Belagio. Nah, saat saya di dalam ketiga mal itu, umumnya saya ketemu dengan laki-laki. Perempuan sih ada, tapi biasanya sama suaminya. Jadi yang belanja kebutuhan sehari-hari bukan ibu, tapi bapak.</p> <p>Bahkan pertemuan wali murid di sekolah di Doha pun, bukan ibu-ibu yang hadir, tapi bapak-bapaknya. Ini juga menarik, sebab kebiasaan kita di Indonesia, kalau ada pertemuan orang tua / wali murid, yang datang pasti ibu-ibu. Bapak-bapaknya tidak harus dengan alasan pada kerja. Tapi di Doha, yang datang bapak-bapak dan meetingnya dilakukan malam hari, selepas bapak-bapak pulang kerja.</p> <p><strong>Mana Ayat Quran atau Haditsnya?</strong></p> <p>Ya, terus terang tidak ada ayat yang menjelaskan sedetail itu, begitu juga dengan hadits nabawi. Maksudnya, kita akan menemukan ayat yang bunyinya bahwa yang wajib masak adalah para suami, yang wajib mencuci pakaian, menjemur, menyetrika, melipat baju adalah para suami. </p> <p>Kita tidak akan menemukan hadits yang bunyinya bahwa kewajiban masak itu ada di tangan suami. Kita tidak akan menemukan aturan seperti itu secara eksplisit.</p> <p>Yang kita temukan adalah contoh real dari kehidupan Nabi SAW dan juga para shahabat. Sayangnya, memang tidak ada dalil yang bersifat eksplisit. Semua dalil bisa ditarik kesimpulannya dengan cara yang berbeda.</p> <p>Misalnya tentang Fatimah puteri Rasulullah SAW yang bekerja tanpa pembantu. Sering kali kisah ini dijadikan hujjah kalangan yang mewajibkan wanita bekerja berkhidmat kepada suaminya. Namun ada banyak kajian menarik tentang kisah ini dan tidak semata-mata begitu saja bisa dijadikan dasar kewajiban wanita bekerja untuk suaminya.</p> <p>Sebaliknya, Asma' binti Abu Bakar justru diberi pembantu rumah tangga. Dalam hal ini, suami Asma' memang tidak mampu menyediakan pembantu, dan oleh kebaikan sang mertua, Abu Bakar, kewajiban suami itu ditangani oleh sang pembantu. Asma' memang wanita darah biru dari kalangan Bani Quraisy. </p> <p>Dan ada juga kisah lain, yaitu kisah Saad bin Amir <em>radhiyallahu 'anhu</em>, pria yang diangkat oleh Khalifah Umar menjadi gubernur di kota Himsh. Sang gubernur ketika di komplain penduduk Himsh gara-gara sering telat ngantor, beralasan bahwa dirinya tidak punya pembantu. Tidak ada orang yang bisa disuruh untuk memasak buat istrinya, atau mencuci baju istrinya. </p> <p>Loh, kok kebalik? Kok bukan istrinya yang masak dan mencuci?. Nah itulah, ternyata yang berkewajiban memasak dan mencuci baju memang bukan istri, tapi suami. Karena semua itu bagian dari nafkah yang wajib diberikan suami kepada istri. Sebagaimana firman Allah SWT :</p> <p style="text-align: right;"><span style="font-family:Traditional Arabic;font-size:180%;">الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ</span></p> <p><em>Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah <strong>menafkahkan</strong> sebagian dari harta mereka</em>. (QS. An-Nisa' : 34)</p> <p><strong>Pendapat 5 Mazhab Fiqih<br /></strong></p> <p>Namun apa yang saya sampaikan itu tidak lain merupakan kesimpulan dari para ulama besar, levelnya sampai mujtahid mutlak. Dan kalau kita telusuri dalam kitab-kitab fiqih mereka, sangat menarik. </p> <p>Ternyata 4 mazhab besar plus satu mazhab lagi yaitu mazhab Dzahihiri semua sepakat mengatakan bahwa para istri pada hakikatnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya.</p> <p><strong>1. Mazhab al-Hanafi</strong><br /><br />Al-Imam Al-Kasani dalam kitab Al-Badai' menyebutkan : Seandainya suami pulang bawa bahan pangan yang masih harus dimasak dan diolah, lalu istrinya enggan unutk memasak dan mengolahnya, maka istri itu tidak boleh dipaksa. Suaminya diperintahkan untuk pulang membaca makanan yang siap santap.<br /><br />Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya seorang istri berkata,"Saya tidak mau masak dan membuat roti", maka istri itu tidak boleh dipaksa untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan pembantu untuk memasak makanan.<br /><br /><strong>2. Mazhab Maliki</strong><br /><br />Di dalam kitab Asy-syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, ada disebutkan : wajib atas suami berkhidmat (melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.<br /><strong><br />3. Mazhab As-Syafi'i</strong><br /><br />Di dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, ada disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta'), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.<br /><br /><strong>4. Mazhab Hanabilah</strong><br /><br />Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum kuda atau memanen tanamannya.<br /><br /><strong>5. Mazhab Az-Zhahiri</strong><br /><br />Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.</p> <p>Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur.</p> <p><strong>Pendapat Yang Berbeda</strong></p> <p>Namun kalau kita baca kitab Fiqih Kontemporer Dr. Yusuf Al-Qaradawi, beliau agak kurang setuju dengan pendapat jumhur ulama ini. Beliau cenderung tetap mengatakan bahwa wanita wajib berkihdmat di luar urusan seks kepada suaminya. </p> <p>Dalam pandangan beliau, wanita wajib memasak, menyapu, mengepel dan membersihkan rumah. Karena semua itu adalah imbal balik dari nafkah yang diberikan suami kepada mereka.</p> <p>Kita bisa mafhum dengan pendapat Syeikh yang tinggal di Doha Qatar ini, namun satu hal yang juga jangan dilupakan, beliau tetap mewajibkan suami memberi nafkah kepada istrinya, di luar urusan kepentingan rumah tangga.</p> <p>Jadi para istri harus digaji dengan nilai yang pasti oleh suaminya. Karena Allah SWT berfirman bahwa suami itu memberi nafkah kepada istrinya. Dan memberi nafkah itu artinya bukan sekedar membiayai keperluan rumah tangga, tapi lebih dari itu, para suami harus 'menggaji' para istri. Dan uang gaji itu harus di luar semua biaya kebutuhan rumah tangga.</p> <p>Yang sering kali terjadi memang aneh, suami menyerahkan gajinya kepada istri, lalu semua kewajiban suami harus dibayarkan istri dari gaji itu. Kalau masih ada sisanya, tetap saja itu bukan lantas jadi hak istri. Dan lebih celaka, kalau kurang, istri yang harus berpikir tujuh keliling untuk mengatasinya.</p> <p>Jadi pendapat Syeikh Al-Qaradawi itu bisa saja kita terima, asalkan istri juga harus dapat 'jatah gaji' yang pasti dari suami, di luar urusan kebutuhan rumah tangga.</p> <p><strong>Perempuan Dalam Islam Tidak Butuh Gerakan Pembebasan<br /></strong></p> <p>Kalau kita dalami kajian ini dengan benar, ternyata Islam sangat memberikan ruang kepada wanita untuk bisa menikmati hidupnya. Sehingga tidak ada alasan buat para wanita muslimah untuk latah ikut-ikutan dengan gerakan wanita di barat, yang masih primitif karena hak-hak wanita disana masih saja dikekang.</p> <p>Islam sudah sejak 14 abad yang lalu memposisikan istri sebagai makhuk yang harus dihargai, diberi, dimanjakan bahkan digaji. Seorang istri di rumah bukan pembantu yang bisa disuruh-suruh seenaknya. Mereka juga bukan jongos yang kerjanya apa saja mulai dari masak, bersih-bersih, mencuci, menyetrika, mengepel, mengantar anak ke sekolah, bekerja dari mata melek di pagi hari, terus tidak berhenti bekerja sampai larut malam, itu pun masih harus melayani suami di ranjang, saat badannya sudah kelelahan.</p> <p>Kalau pun saat ini ibu-ibu melakukannya, niatkan ibadah dan jangan lupa, lakukan dengan ikhlas. Walau sebenarnya itu bukan kewajiban. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang teramat besar buat para ibu sekalian. Dan semoga suami-suami ibu bisa lebih banyak lagi mengaji dan belajar agama Islam. </p> <p><em>Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,</em></p> <p><strong>Ahmad Sarwat, Lc</strong></p></div>Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-65231911972994973932008-09-20T14:41:00.000+07:002008-09-20T14:58:51.579+07:00RAMADHAN #18<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNSpiDJxcpI/AAAAAAAAAO8/NURJscHuNEg/s1600-h/firman.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNSpiDJxcpI/AAAAAAAAAO8/NURJscHuNEg/s320/firman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5248005868220412562" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Pria yang sedang tersenyum ini bernama <a href="http://www.new.facebook.com/people/Firman_Santoso/1098949983">Firman Santoso</a>, walau terlihat kalem tapi dia baru aja lulus Double Degree Chemical Engineering dari <a href="http://portal.hhs.nl/portal/page?_pageid=133,1&_dad=portal&_schema=PORTAL">Negeri Walanda</a><br /><br />Foto ini diambil tahun lalu di depan kantor kecil bimbingan belajar privat Alkemis, yang kini dikelola oleh Pri. Tahun lalu Firman jadi pengajar disini. Pengen ngelatih softskill, katanya.<br /><br />Saya ingat tahun lalu, saat Pri mengenalkan Firman pada saya. Walau terancam cumlaude di Teknik Kimia ITB, Firman yang kalem ini sama ucuy-nya dengan Pri dalam hal bahasa enggreris. Masih jagoan saya pokoknya mah :P<br /><br />Nah, Alhamdulillah berkat tekad yang kuat dan kerja keras, Firman yang cita2nya jadi gubernur Jambi ini bisa melanglangbuana ke Bumi Allah nun jauh disana.<br /><br />Denger2 sih dia mati2an nonton dorama jepang yang teks-nya bahasa enggeris sambil ngebabat soal2 TOEFL sebulan penuh!<br /><br />Tadi malam Firman dateng ke RK mesen kerapu spesial, baru beberapa hari tiba di tanah air katanya.<br /><br />Dan sambil tersenyum nakal saya berkata<br /><span style="font-style: italic;">"Man, nanti kita sebarin brosur Alkemis lagi ya di depan SMA 3" </span><br /><br />Sontak kami pun tertawa lepas mengenang masa2 indah tahun lalu tersebut.<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-9812697938172956122008-09-19T10:45:00.001+07:002008-09-19T11:20:45.759+07:00RAMADHAN #17Alhamdulillah akhirnya pecah telor juga<br /><br />Kemaren ada sahabat deket yang beli <a href="http://www.taslaptop.wordpress.com/">tas laptop</a> yang saya jual via internet<br /><br />Dia beli <a href="http://taslaptop.wordpress.com/2007/11/30/tas-laptop-deuter-giga/">GIGA yang warna merah</a><br /><br />Ini contoh produknya, tapi yang biru navy, yang merah lupa motret euy<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGC3ziPHlLdXEHYLDLuK2vd3fNvdeAgWZ01i9d9v7TsfOq9fuozID-HROOMX-FEnsf9WCqAJu1aRtbQzw-a4wzLYYs1BPZ0k0RcBUozNQMKJOcpwnX2lQ7uU7E6lVeo_fEdZpjXjTc6to/s320/100_2637_resize.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGC3ziPHlLdXEHYLDLuK2vd3fNvdeAgWZ01i9d9v7TsfOq9fuozID-HROOMX-FEnsf9WCqAJu1aRtbQzw-a4wzLYYs1BPZ0k0RcBUozNQMKJOcpwnX2lQ7uU7E6lVeo_fEdZpjXjTc6to/s320/100_2637_resize.JPG" alt="" border="0" /></a><br /><br />Yah lumayan, untungnya bisa buat beli baso 5 piring hehehe....<br /><br />Special thanx to <a href="http://roniyuzirman.com/">Pak Roni</a> yang mau2nya saya repotin padahal transaksi taslaptop mah ga segede Manet :)<br /><br /><div style="text-align: justify;">Promosi Mode : ON<br /><br /><span style="font-style: italic;">Pemakai laptop saat ini meningkat drastis. Dari segi harga, produk Deuter ini ada di tengah-tengah, di antara merek Ta***s dan Ei**r atau Ex***rt. Soal kualitas? Masak masih ragu dengan perusahaan yang sudah berjaya di Jerman selama 110 tahun?</span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-52491898465733212402008-09-19T10:45:00.000+07:002008-09-19T11:04:00.143+07:00RAMADHAN #16<div style="text-align: justify;">Kemaren saya janji mau majang foto2 pas Republik Kuliner diliput sama tim Redaksi Siang Trans7.<br /><br />Alhamdulillah, sebelumnya kami mengucapkan terimakasih secara khusus atas rekomendasi Kang Agus Ramada sehingga wartawan mau2nya ngelliput usaha kami yang baru 5 bulan jalan.<br /><br />Inilah foto2nya, selamat menikmati<br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMg_oXGFHI/AAAAAAAAAN0/bY4EUHcpbNE/s1600-h/RK1.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMg_oXGFHI/AAAAAAAAAN0/bY4EUHcpbNE/s320/RK1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574268354892914" border="0" /></a>Tralala trilili, masuk tipi euy, harus bebersih dulu<br /><br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMg_5abTRI/AAAAAAAAAN8/7K31geOd_0I/s1600-h/RK2.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMg_5abTRI/AAAAAAAAAN8/7K31geOd_0I/s320/RK2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574272932269330" border="0" /></a>Ngiris cabe buat hiasan menu yang bakalan masuk tipi<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhAFqErkI/AAAAAAAAAOE/uEk8TDwU4P0/s1600-h/RK3.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhAFqErkI/AAAAAAAAAOE/uEk8TDwU4P0/s320/RK3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574276219121218" border="0" /></a>Emaaak, wartawannya udah dateng !<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhAGu8yZI/AAAAAAAAAOM/lKDUEDfvD1o/s1600-h/RK4.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhAGu8yZI/AAAAAAAAAOM/lKDUEDfvD1o/s320/RK4.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574276508010898" border="0" /></a>Pemirsa, kali ini kami berada di Republik Kuliner, sebuah restoran yang konon pemiliknya masih muda, ganteng pula :P<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhAd5IOYI/AAAAAAAAAOU/xHLE6iQYhJc/s1600-h/RK5.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhAd5IOYI/AAAAAAAAAOU/xHLE6iQYhJc/s320/RK5.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574282724718978" border="0" /></a>Koki kami, Pak Eka pun berganti nama dengan mengaku2 bernama Mas Arman, semata2 agar lebih keren saat tampil di tipi, hahaha...<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhh1WfQhI/AAAAAAAAAOc/va2kovYLHqI/s1600-h/RK6.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhh1WfQhI/AAAAAAAAAOc/va2kovYLHqI/s320/RK6.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574855957561874" border="0" /></a>Nah pemirsa, kita mau tanya, gimana sih cara tim RK mengolah makanan yang halal, enak, dan kreatif.<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhh1_R3eI/AAAAAAAAAOk/YniSGzLycGA/s1600-h/RK7.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhh1_R3eI/AAAAAAAAAOk/YniSGzLycGA/s320/RK7.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574856128650722" border="0" /></a>Kalo tadi giliran dapur makanan, sekarang giliran Hamdan bartender kami yang masuk tipi. Rambutnya pun makin di-mohawk semata2 biar makin keren pas di tipi<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhiC-axYI/AAAAAAAAAOs/hirpP0SbHWU/s1600-h/RK8.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhiC-axYI/AAAAAAAAAOs/hirpP0SbHWU/s320/RK8.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574859614700930" border="0" /></a>Nah pemirsa, kita udah ga sabar lagi nih mencicipi Domba Madu Lemon Ala Republik, Cumi Saus Orange, Fruit Punch, dan Castro Special Juice. Hmmmm...<br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhiLewfUI/AAAAAAAAAO0/_WlR9kdyofo/s1600-h/RK9.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SNMhiLewfUI/AAAAAAAAAO0/_WlR9kdyofo/s320/RK9.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247574861897825602" border="0" /></a>Nah ini ga tau, tim RK ngeliatin hasil syuting atau ngecengin si mbak presenter :D<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-90560777524546380072008-09-17T14:18:00.000+07:002008-09-17T14:28:12.199+07:00RAMADHAN #15<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhThjXjbYJ93lusxxxO9LB_ygiU7VUknevYE2VUNJC6M2-vA491o5-JBAAG7hAeODuyZEgMeEZuZwQfw0wL3kbrc4XfM8IDfCCsxwa_JizxHLYkrNssUnbVPgFMRTNabzPWvsKC5sGkVh8Q/s400/2.Komposit.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhThjXjbYJ93lusxxxO9LB_ygiU7VUknevYE2VUNJC6M2-vA491o5-JBAAG7hAeODuyZEgMeEZuZwQfw0wL3kbrc4XfM8IDfCCsxwa_JizxHLYkrNssUnbVPgFMRTNabzPWvsKC5sGkVh8Q/s400/2.Komposit.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Saya ingin cerita tentang salah satu sahabat baru saya yang kisah perkenalannya cukup unik, saya namakan <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">"Tragedi Panci"</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama, saya berkunjung ke <a href="http://www.blogger.com/www.dombagarut.blogspot.com/">blog beliau</a></div><div style="text-align: justify;">Kedua, saya undang beliau untuk gabung milis <a href="http://www.blogger.com/www.finance.groups.yahoo.com/group/tda-bandung">TDA Bandung</a></div><div style="text-align: justify;">Ketiga, saya chatting dengan beliau</div><div style="text-align: justify;">Keempat, kami janjian untuk ketemuan di <a href="http://www.blogger.com/www.republikkuliner.com">RK</a></div><div style="text-align: justify;">Kelima, gara2 panci kami jadi makin erat silaturahimnya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namanya Kang Agus Ramada, profesinya petani dan peternak, bahasa kerennya Agropreneur. Rumah beliau ada di bekasi, tapi waktunya lebih sering dihabiskan di Soreang. Karena disanalah beliau biasa bercengkerama dengan anak didiknya, para domba :D</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, walaupun Soreang tuh Bandung2 juga, tapi lokasinya cukup jauh dari RK yang ada di pusat kota (cieeh pusat kota gitu loh). Dari soreang ke RK kalo lancar bisa ditempuh dalam waktu sejam. Tapi seringnya, perjalanan ga bakalan lancar karena daerah sana macet banget. Mungkin ada kali satu setengah jam baru bisa nyampe.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Artinya, dengan meluangkan waktu ke RK dari Soreang, itu merupakan kehormatan tersendiri bagi saya dari beliau. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami janjian jam sekian, saya pun menanti dengan manis di RK. Tapi ternyata kru dapur meminta saya untuk belanja panci yang sifatnya darurat. Karena berpikir belanja panci ga akan lama, saya pun berangkat. Toh Kang Agus bisa menunggu bentar sambil makan dulu, pikir saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya meluncur ke daerah Kalipah Apo, pusat belanja alat dapur yang lengkap dan murah di Bandung. Saya pun memarkir motor di depan toko langganan saya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Masuk ke toko, saya langsung ke pelayannya yang udah saya kenal, minta diambilin panci yang bagus. Nah, sambil melihat2 di dalam toko, saya baru sadar kalo di RK lagi kurang piring sama gelas. Maka saya pun mendadak minta ke sang pelayan toko, untuk mengambilkan dua barang tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kang Agus nge-SMS, katanya udah nyampe pake taksi</div><div style="text-align: justify;">Saya bales, maaf kang, tunggu bentar, makan dulu aja sambil nunggu</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya pikir belanja piring sama gelas bakalan sebentar. Tapi saya lupa satu hal. Yaitu kalo beli barang yang ginian, harus di cek satu2 dari kardus. Khawatir ada yang retak atau bahkan pecah. Ga mau rugi dong, karena barang yang udah dibeli ga bisa dikembalikan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Disanalah saya lupa waktu, karena keasyikan melakukan Quality Control. Baru sadar kalo saya kelamaan di dalem toko.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka pas pulang pun saya ngebut. Lewat jalan pintas. Demi menemui juragan Agus yang udah jauh2 dateng ke RK. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setibanya di RK, sambil nafas ngos2an, saya melihat ke sekeliling. Kok cewek, masa cewek namanya Agus :P</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya merogoh saku celana, ada 2 SMS disana. Isinya permohonan maaf karena harus segera pamit, dan permohonan maaf karena daging domba yang tadinya mau dihadiahkan ke saya dibawa pulang kembali. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Astagfirullah, kurang ajar sekali saya, ada tamu dateng mau silaturahim jauh2, sambil bawa hadiah lagi, eh saya cuekin gara2 beli panci. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka setelah berkonsultasi dengan manajer RK (namanya Agus juga) saya putuskan detik itu juga kami berdua akan meluncur ke Soreang. Membayar kelalaian kami, meminta maaf, sekaligus membawa Ikan Gurame Spesial untuk merekatkan tali silaturahim yang cedera. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami tiba disana saat matahari tenggelam, maghrib. Dan untuk pertama kalinya kami bertemu secara nyata (bukan maya lagi!) dengan kang Agus Ramada. Sambil menyerahkan sogokan berupa Gurame Spesial racikan tim RK :P</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena keasyikan mengobrol, tak terasa sudah jam 8 malam. Dan saking terburu2nya tadi, saya ga bawa jaket. Padahal Soreang dingin, bisa sakit kalo pulang naek motor malem2 ga pake jaket. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kang Agus pun menawari kami bermalam. Walau asalnya ragu, akhirnya kamipun meng-iya-kan. Karena jarang2 pertama kenal bisa langsung akrab kayak gini. Apalagi silaturahim yang berlanjut dengan bermalam, biasanya akan lebih langgeng hasilnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Obrolan malam itu berakhir sampai jam 2 malam. Dan filosofi yang saya dapat dari kang Agus Ramada adalah : </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><blockquote>Mengelola bisnis itu ibarat telor, cukuplah kita dengan menikmati kuningnya, sementara putih telornya kita bagikan ke lingkungan sekitar. </blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Paginya, kami diajak berkeliling kebun dan kandang. Wah keren, kalo biasanya dalam benak kita kandang itu kotor, disini malahan bersih. Selain itu, limbahnya juga (tahi & kencing) bisa dijadikan pupuk organik buat perkebunannya. Wah mantap bener!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah diajak berkeliling, kami pun dibawa ke sebuah lapangan. Ternyata disana ada pertunjukan spektakuler, namanya adalah Cek Birahi Domba, intinya sih ngeliat domba dikawin2in.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah yang spektakuler adalah, dalam lapangan itu cuma ada 1 domba jantan, yang dikelilingi sekitar 15 domba betina. Wuiiih enak bener, bebas milih dia mau ngawinin yang mana, dan ga cukup sekali, hahaha... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita kami pun pulang. Dan memang bener, silaturahim kami alhamdulillah makin erat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Misal, Kang Agus Ramada makan sekeluarga di RK, sambil minta agar kami sharing pengalaman ke istri beliau yang mau buka restoran juga. Dari sini berlanjut dengan pengiriman sampel seekor domba SECARA GRATIS untuk dites harga, berat, kualitas daging, dan tingkat keempukannya oleh tim RK.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus, Kang Agus ngirim seekor domba muda SECARA GRATIS agar diracik tim RK, untuk dipersembahkan di acara buka puasa bersama TDA Bandung.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah itu, pernah kami belanja daging ga banyak cuma 3,8 kg, tapi diantar sendiri oleh Kang Agus jauh2 dari Soreang. Subhanallah...</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Yang terbaru, besok kami bakalan diliput Trans7 padahal restoran baru 5 bulan buka. Dan tebak, siapa yang merekomendasikan ke wartawannya? Yak betul, lagi2 Kang Agus.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Malu rasanya kalo membandingkan apa yang beliau beri dengan apa yang sudah kami beri ke beliau. Semoga do'a kami agar Allah memberikan ganti yang lebih baik dan lebih banyak untuk beliau dikabulkan. Amiiin</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Artikel terkait silaturahim kami bisa diklik </span><a href="http://dombagarut.blogspot.com/search?q=agah"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">disini</span></a></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-21946765383078940032008-09-16T13:32:00.000+07:002008-09-16T13:47:24.530+07:00RAMADHAN #14<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.tiresias.org/images/ff.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px;" src="http://www.tiresias.org/images/ff.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah walau usia udah segini, Allah masih memberikan kesepatan buat saya untuk belajar ngaji minimal seminggu sekali. Gurunya adalah <a href="http://www.blogger.com/www.tsdipura.multiply.com/">Kang Topan</a>, kakak kelas saya pas SMA dulu. Dan diantara pesertanya pun ada yang merupakan teman SMA saya juga, namanya <a href="http://www.blogger.com/www.catatanpj.blogspot.com/">Pri</a>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biasanya paket pertemuan kami adalah baca Qur'an, bahas yang udah dibaca, (kalo ada) setor hafalan, dan ditutup dengan materi ringan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertemuan ini membahas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Anfal">Surat Al Anfal</a>, surat ke-8, ayat2 awal tentang perang Badar yang terjadi pas bulan Ramadhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah yang menarik dari pertemuan kali ini adalah, ada pembahasan tentang mimpi basah :P </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gimana ceritanya? Jadi begini nih...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suatu hari, Rasul SAW dan para sahabatnya hendak menyerang kafilah dagang Abu Sufyan yang notabene membawa harta sangat banyak dan tentu ada pasukan penjaganya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Masalahnya, saat pasukan umat Islam sedang di tengah perjalanan, info peperangan ini bocor ke kafilah Abu Sufyan. Maka, Abu Sufyan pun berbalik, dengan tujuan meminta bala bantuan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengetahui hal itu, sebagian diantara para sahabat pun menjadi ragu, selain karena tadinya mereka pengen harta rampasan perang yang kebayangnya bakalan mudah didapat, merekapun tidak begitu siap bila harus menghadapi musuh yang jumlahnya mendadak jadi lebih banyak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yah sahabat Rasul juga manusia, ibarat kita udah punya niat awal begini dan begitu, eh di tengah jalan kondisi berubah 180 derajat. Tadinya kebayang dapet harta, eh ternyata malahan harus korban nyawa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat itulah turun perintah dari Allah, agar mereka lebih yakin akan janji dan pertolongan Allah, daripada itung2an logika. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akhirnya para sahabat pun patuh, <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">sami'na wa atho'na...</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, apakah bentuk pertolongan Allah untuk mereka ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Pertama</span>, kabar gembira bahwa Allah akan turunkan 1000 malaikat sebagai bala bantuan perang buat mereka. Bayangkan, apa yang lebih menenteramkan hati apabila ada kabar sebelum perang, bahwa kepastian menang sudah ditangan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Kedua</span>, jaminan Allah bahwa Dia akan menyelusupkan rasa takut kedalam hati musuh. Dan ini bisa dikatakan musuh sudah kalah duluan sebelum bertempur. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ketiga</span>, dan ini yang menarik, semalam sebelum perang, pasukan kaum muslimin bisa tidur dengan nyenyak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Padahal, besok kebayang bakalan tempur, bakalan terluka, bakalan mati. Intinya mah harusnya stress tingkat tinggi, eh kok malahan bisa tidur dengan nyenyak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, tidak cukup hanya disitu. Dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir, bahkan kebanyakan pasukan kaum muslimin paginya bangun dalam keadaan junub.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Artinya, mayoritas pada mimpi basah !</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Subhanallah, besok perang, eh ini malahan kondisinya super rileks. Udah mah tidur nyenyak, mimpi basah lagi :D</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, disebutkan juga paginya turun hujan. Selain agar pasukan bisa mandi besar, juga katanya sih agar pijakan tanah saat perang lebih kokoh dan mantap. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi apa hikmah yang bisa kita ambil dari sini?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div></div><blockquote><div style="text-align: justify;">Jangan ragu untuk melangkah, bila kita yakin jalan yang kita tempuh diawali dengan niat yang baik. Walaupun di tengah jalan muncul berbagai kendala yang membuat bimbang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yakinlah, bahwa bila niat awal kita sudah benar, janji dan pertolongan Allah akan datang, seberat apapun kendalanya. </div></blockquote><div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat sahabat2ku yang sedang merintis cita2 mulianya, <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">keep moving forward !</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-74772483584117785622008-09-16T13:23:00.000+07:002008-09-16T13:30:58.386+07:00RAMADHAN #13<div><div style="text-align: justify;">Khotbah kedua, alhamdulillah saya terbangun sambil mengumpulkan nyawa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yah, memang akhir2 ini saya mudah tertidur saat khotbah ju'mat, katanya sih kalah sama <a href="http://gawtama.blogspot.com/2008/09/terima-kasih-telah-menendang-saya.html">Syetan yang namanya Kuhya</a>l</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penceramah jumat ini adalah <a href="http://taufikurahman.com/profil-abu-syauqi">Ustadz Abu Syauqi</a>, mantan kandidat wakil walikota Bandung, kurang lebih beginilah isinya : </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sidang jumat yang berbahagia</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya akan menyampaikan pengalaman pribadi saat mengikuti debat publik beberapa waktu yang lalu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat itu, di sebelah saya ada seorang bapak, sudah sepuh. Saat saya tanya, usianya diatas 80 tahun. Tapi, bapak itu masih terlihat segar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat saya tanya rahasianya, bapak itu menjawab dengan semangat</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">"Pertama, jaga pola makan</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Kedua, istirahat yang cukup</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Ketiga, olahraga teratur</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Dan keempat, wanita"</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya kaget, lalu meminta penjelasan dari beliau </div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">"Maksudnya wanita pak?"</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sambil tersenyum bangga bapak itu menjawab</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">"Gini dik, maksudnya saya adalah </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Yang 99% kita kasih ke istri kita</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Yang 1 % kita mainkan ke wanita lain</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Biar seger !"</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Astagfirullah...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sidang jumat yang berbahagia, apa yang ingin saya sampaikan adalah </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahwa hidayah itu mahal dan harus disyukuri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bapak tersebut, di usia senjanya, masih jauh dari tuntunan Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara di masjid dekat rumah saya, ada seorang remaja 15 tahun, yang sebelum adzan shubuh sudah duduk mengenakan seragam SMAnya sambil khusyuk dengan tilawah Al Qur'an.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika kita gunakan logika, mana yang seharusnya lebih berhak untuk Allah beri hidayah?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bapak yang usianya sudah senja, atau anak muda yang secara hitung2an manusia masih jauh dari kematian?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitulah, Allah memberi hidayah siapa yang Dia kehendaki, dan menyesatkan siapa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Bijaksana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka sidang jumat yang berbahagia, di bulan ramadhan ini, marilah kita bersyukur dengan hidayah yang telah Allah berikan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah hingga saat ini kita masih dimudahkan untuk beramal shaleh. Mari kita jaga baik2 hidayah ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">---</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tambahan, ada Hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dari Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi SAW bersabda :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">”Setiap diri kalian telah ditulis (ditetapkan) tempatnya di Surga atau di Neraka. </span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada seseorang sahabat bertanya, <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">”Mengapa kita tidak pasrah saja, wahai Rasulullah?”</span> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beliau menjawab, <span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">”Tidak, beramal-lah, karena masing-masing akan dimudahkan.”</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, hubungan antara hadis ini dengan ceramah Ustadz Abu Syauqi diatas adalah, saat kita dimudahkan dalam mengerjakan amalan ahli surga, kita harus beryukur dan menjaga hidayah itu baik2, karena siapa tau tempat kesudahan kita adalah surga :)</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-60398918462507023712008-09-14T11:05:00.000+07:002008-09-14T11:12:51.905+07:00RAMADHAN #12<div style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;">Setapak demi setapak, apa yang telah kucapai dalam kehidupan ini, aku selalu ingin melakukannya dengan lebih baik lagi. Aku tidak pernah terdorong untuk melakukan yang lebih baik karena rasa iri, melainkan, berdasarkan kemampuanku sendiri</span> (Joe Kamdani, founder <a href="http://www.datascrip.com/index1.php">Datascrip</a>)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ilustrasi pertama</span><br /><br />Saya yakin, kebanyakan orang pernah jatuh karena cinta. Misalnya karena kekasih yang didamba ternyata tidak memilih kita sebagai pasangan hidupnya.<br /><br />Jujur saja, saya pun pernah.<br /><br />Dan sebagai dampaknya, saya menjadikan prestasi sebagai pelarian. Baik dari aspek akademis, aspek eksistensi, maupun aspek finansial.<br /><br />Intinya saya ingin, dengan prestasi yang saya raih, si teteh menjadi menyesal karena tidak memilih saya. Dengan kata lain, saya berprestasi karena iri pada pasangan yang dipilih si teteh.<br /><br />Memang sih, energi yang dihasilkan sangat dahsyat. Namun, karena bahan bakar energi tersebut bukanlah sesuatu yang baik, maka hasilnya pun menjadi buruk.<br /><br />Prestasi yang didasari rasa iri hanya melahirkan perasaan hampa.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ilustrasi kedua</span><br /><br />Entah ini hanya berlaku bagi saya, ataupun berlaku pula pada pengusaha lainnya.<br /><br />Kata2 sensitif bagi golongan ini biasanya adalah, omset, profit, modal, jumlah karyawan, total liputan media, dan sebagainya.<br /><br />Misalkan kita melihat teman kita yang bisnisnya anu, modalnya cuman sedikit, tapi menghasilkan profit sekian.<br /><br />Kita jadi pengen, padahal saat ini sedang mengelola bisnis yang bidangnya berbeda. Karena rasa iri, kita pun mencoba bisnis yang berbeda tersebut dengan alasan hanya sambilan.<br /><br />Awalnya banyak yang bilang, wah hebat, bisnisnya banyak padahal usianya masih muda.<br /><br />Tapi pada akhirnya, bisnis yang baru akhirnya bangkrut karena namanya juga pengen instan, dan bisnis yang udah jalan akhirnya tutup karena ga keurus.<br /><br />Prestasi yang didasari rasa iri hanya menghasilkan kehancuran.<br /><br />---<br /><br />Begitulah, jangan jadikan rasa iri sebagai bahan bakar perjalanan kita dalam hidup.<br /><br />Buku berjudul <span style="font-style: italic;">Succeed above Success</span> yang ditulis oleh Pak Joe menggambarkan kebenaran pernyataan tersebut.<br /><br />Entah ini sesuai dengan pemikiran penulisnya atau tidak, ada dua hal yang saya simpulkan dari tiap tahap kemajuan hidup Pak Joe ini.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Pertama</span>, dia ingin sukses agar istrinya bahagia<br /><span style="font-style: italic;">Kedua</span>, dia ingin perusahaannya sukses agar karyawannya bahagia<br /><br />Sebagai buahnya, hingga hari ini <a href="http://www.datascrip.com/index1.php">Datascrip</a> tetap merupakan salah satu perusahaan solusi bisnis perkantoran terbesar di Indonesia.<br /><br /><span style="font-size:85%;">Resensi : </span><span class="judul"><span style="font-size:85%;"><a href="http://www.gatra.com/2004-08-16/artikel.php?id=43421">Belajar dari Filosofi Kucing Bersepat</a><a href="http://www.gatra.com/2004-08-16/artikel.php?id=43421">u Lars</a> by Majalah Gatra</span></span><br /><span class="judul"></span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-42787519079083451342008-09-12T13:40:00.000+07:002008-09-12T14:13:04.793+07:00RAMADHAN #11<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bigpicture.typepad.com/comments/images/2008/04/02/profit_lifetimes.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="http://bigpicture.typepad.com/comments/images/2008/04/02/profit_lifetimes.gif" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah, kabar gembira datang dari Budi, manajer keuangan <a href="http://republikkuliner.com/">RK</a><br /><br />"Kang Agah, terhitung bulan Agustus, cashflow kita mulai positif"<br /><br />Serasa melayang2 ke langit ke tujuh mendengarnya. Walau kemudian kesadaran saya pulih mendadak setelah mengetahui bahwa angkanya cuma cukup buat beli sepasang sepatu pantofel :D<br /><br />Tapi biarlah, seberapapun angkanya, ini adalah suatu hal yang sangat patut disyukuri. Pencapaian kami terbilang cepat bila dibandingkan dengan cerita teman2 lain yang sama2 merintis bisnis.<br /><br />Mungkin ada yang bertanya2, gimana caranya biar sebuah bisnis bisa bertahan di awal2 pendiriannya?<br /><br />Ulasan dari teman saya, <a href="http://adzan101.blogspot.com/2008/09/fokuslah-pada-demand-bukan-pada.html">Tante Adzan</a> mungkin bisa mewakili<br /><br />----<br /><br />Suatu siang ada sahabat datang ke rumah<br /><br />mr.X : Zan, istri gw udah siap nih buka resto bakmi<br />saya : Oh bagus, emang ada permintaan?<br />mr.X : Ga sih, cuma dia diajarin sama koki terkenal, bahan baku murah dsb...<br /><br />Ditempat lain, dengan tokoh yang berbeda<br />si Y : Eh gw kenal sama produsen jilbab yang itu lho.. mau jualan jilbab juga ah<br />saya : Emang ada permintaan jilbab?<br />si Y : Ya ga ada sih..<br /><br />Coba perhatikan,<br />dua orang diatas hanya memperhatikan aspek produksi dari perusahaan (kesediaan suplier dan bahan baku). Padahal prinsip entrepreneur adalah "to sell". kata "to sell" ini memerlukan obyek tentunya, yaitu buyer or customer. Subyek nya pun diri kita sendiri sebagai pedagang. Sama sekali ga perlu peran Suplier disini. Betul ga?<br /><br />Kalau kata <a href="http://www.fauzirachmanto.blogspot.com/">Pak Fauzi</a>, sama dengan <a href="http://fauzirachmanto.blogspot.com/2007/09/berjualan-di-negeri-china.html">konsep dagang di negeri china</a>.<br /><br />Satu cerita lagi dari temen saya yang lain, sebut saja Z<br /><br />mr.Z : gw mau bikin sabun sejenis sunlight<br />saya : wah bagus donk. ada permintaan? (pertanyaan standar saya hehehe)<br />mr.Z : ya pasti ada lah. Pengguna sunlight itu misalkan 10 juta orang, masa ya susah saya mau ambil 10% nya (baca : 1juta orang). Harga kita lebih murah loh<br />saya : ya susahlah.. (tentu saja diucapkan dalam hati ahhaha)<br /><br />Kenapa dibilang berdagang di negeri china, karena ada pepatah "masa iya dari 1 milyar penduduk china 1%-nya ga menggunakan sabun produksi saya"<br /><br />Lagi-lagi aspek produksi!<br />Kenapa sih ga mulai bisnis dari yang jelas2 sudah ada permintaan!!<br /><br />Nah ini contoh yang lebih mentingin aspek keuangan<br />mr.A : Gw punya duit 1 M diabisin buat apa ya<br />saya : terserah<br />mr.A : gw beli indomaret sama shop and drive deh<br />saya : pertimbangannya? emang suka bisnis retail sama bengkel?<br />mr.A : ngga juga sih. cuma mau invest aja<br /><br /><br />Bandingkan dengan yang ini.. rasakan bedanya<br />mr.B : gw mau produksi bioethanol ah..<br />saya : loh kenapa?<br />mr.B : abis udah ada buyer yang mau, tinggal kontrak maka beres<br />Udah pasti untung kan?<br /><br />Atau yang satu ini<br />Mrs.C : Mas, karyawan mas kan ada 30 orang, saya yang bikin catering nya deh. Dijamin lebih murah, sehat, enak. Saya belum punya usaha apa2 nih mas.<br />saya : Ya, kenapa enggak<br />Udah pasti untung kan?<br /><br />Ditambahin deh<br />Mr.D : Mas, kan warnet ada belasan, ditambah ada ISP sama konsultan, gimana klo yang suplay komputer dan hardware saya aja. Saya jamin lebih murah, servis dan purna jual lebih memuaskan<br />saya : Ya kenapa ngga, udah pasti untung kan?<br /><br />Gimana, ada perbedaan kan?<br />Yang fokus sama produksi sepertinya lebih gambling dan berisiko. Model seperti inilah yang sering dianut oleh teman2 kita. Dan salah satu penyebab terbesar kegagalan berbisnis.<br /><br />Sementara 3 ilustrasi terakhir adalah orang2 yang fokus sama demand, baru setelah itu mikirin produksi dan lain2. Orang2 seperti inilah yang memastikan kemenangan sebelum bertarung.<br /><br />Itulah mengapa Bob Sadino pada awalnya door to door jualan telur ayam. Karena saat itu (selain kurang modal tentunya), permintaan yang ada hanyalah yang dari rumah ke rumah. Jadi ga perlu kan bermodal ribuan peti telur. Orang permintaannya baru tetangga sekitar. Jadi utilitas modal tinggi, penggunaaan modal menjadi efisien, perputaran uang pun cepat. Yang begini ini nih!<br /><br />Itulah mengapa Adzan (gaya dikit ah) berani bisnis ISP internet provider. Dulu kita berani bisnis ISP karena kita sudah ada "modal" 10 warnet lebih plus warnet-warnet rekanan yang siap berlangganan dengan kita. Dan saat itu kita sedang mengarahkan rudal-rudal marketing kita ke corporate.<br /><br />Semoga tulisan ini menjawab pertanyaan2 seperti<br />"Mau bisnis apa ya.."<br />"Mulai darimana ya.."<br />"Gak punya modal nih.."<br /><br />Atau menjawab pertanyaan2 seperti<br />"Kok bisnis si A bisa ancur ya, padahal kan dia dekat dengan suplier nya blablabla..."<br /><br />Karena informasi tentang permintaan itu yang "mahal"<br /><br />Kalo kita udah tau info tentang kebutuhan suatu produk barang/jasa, dengan mudah kita mencari calon suplier2 kita. Bisnis kita pun sudah hampir bisa dipastikan untung.<br /><br />Nah nanti kalo permintaan sudah menjadi banyak, pasti urusan produksi dan keuangan bisa menyesuaikan dengan sendirinya. Produksi bisa di outsource, keuangan bisa ke bank. wong ada permintaan ya ga<br /><br />Beda klo dari awal kita mentingin produksi. Permintaan belum tentu ada. Akhirnya gulung tikar deh karena produk kita ga ada yang beli. Sementara overhead tinggi<br /><br />Sekali lagi mohon dicatat<br />(sebenernya ini pesen buat diri sendiri yang juga sering kegelincir disini)<br /><br />Jangan silau dengan aspek Produksi!<br />Tapi pastikan Permintaan!<br /><br />Smoga bisa mengubah mindset kita, bahwa bisnis itu gak perlu modal uang besar. <a href="http://roniyuzirman.blogspot.com/2008/09/jangan-lupa-aset-internal.html">Karena diri kita sendiri lah modal terbesar</a>. Perbanyak silaturahmi, jaga amanah.<br /><br />Smoga berguna<br /><br />---<br /><br />Nah salah satu hikmah bisnis di <a href="http://republikkuliner.com/">RK</a> adalah, pola kepemimpinan saya berubah dari yang asalnya top down (bikin visi misi, sibuk rapihin administrasi, struktur organisasi) menjadi bottom up (fokus ngejar omset dulu, karena cashflow ibarat darahnya perusahaan).<br /><br />Dan ternyata hasilnya, alhamdulillah berhasil, walau jumlahnya baru bisa buat beli sepatu pantofel doang :D<br /><br />Terakhir, kalo mau yang sedikit ilmiah, temen2 bisa baca tulisan dari dosen favorit saya, <a href="http://www.yudipram.wordpress.com/">Pak Yudi Pram</a> yang judulnya <a href="http://yudipram.wordpress.com/2008/07/31/strategy-during-infant-period-survive-or-die-by-yudi-pram/">Strategy During Infant Period</a><br /><br /><span style="font-size:85%;">Gambar dari <a href="http://bigpicture.typepad.com/comments/images/2008/04/02/profit_lifetimes.gif">sini</a></span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-19056001300925953232008-09-11T14:43:00.002+07:002008-09-11T15:41:52.884+07:00RAMADHAN #10<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjOgJpwOmI/AAAAAAAAANU/o9IQqlOMMfw/s1600-h/yusuf+mansur+intisari.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjOgJpwOmI/AAAAAAAAANU/o9IQqlOMMfw/s320/yusuf+mansur+intisari.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244668817815124578" /></a><br /><div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span><span><span><span>Di mata orang biasa, sedekah hanya "layak" dikeluarkan jika isi dompet sedang tebal atau sebatas uang recehan. Kalau otak lagi mumet mikirin utang, "Jangankan sedekah, makan aja susah," protes mereka seirama. Makanya, aneh bin ajaib, ketika Yusuf Mansur - ustad muda yang akhir-akhir ini rajin muncul di layar gelas - menganjurkan lebih banyak sedekah justru di saat hidup sedang susah.</span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penulis: Muhammad Sulhi (<a href="http://www.intisari-online.com/majalah.asp?tahun=2006&edisi=519&file=warna0201">Majalah Intisari No. 519 TH. XLIII OKTOBER 2006</a>)<br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Yusuf Mansur duduk bersila di kerumunan ratusan karyawan sebuah perusahaan. "Ustad, kali ini saya ingin tema tausiyahnya tidak tentang sedekah," pinta seorang panitia, yang juga salah satu petinggi perusahaan. Rupanya, panitia itu hendak berempati kepada karyawannya. Seperti negeri ini yang sering dirundung duka, perusahaannya juga sedang "KD" (kurang darah). Menurut si panitia, khalayak yang hadir sebagian besar buruh, seharusnya diberi sedekah, bukan dianjurkan bersedekah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yusuf Mansur - pemilik pondok pesantren Daarul Qur'an, Ciledug, Tangerang - keruan berang. Sedekah kok diidentikkan dengan status sosial ekonomi. Orang miskin yang ingin kaya juga harus sedekah. "Guru ngaji saya bilang, kalau habis gajian bersedekah, atau orang yang bisnisnya gol bersedekah, itu sih biasa. Tapi sedekah sebelum gajian, saat punya sedikit duit, atau sebelum memulai usaha, itu baru istimewa," sang ustad meradang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia menambahkan, materi yang bisa disedekahkan tidak harus berwujud uang. "Bisa pakaian, makanan. Atau kalau di rumah ada teve berukuran 29 inci, 'kan masih bisa 'dikecilin' jadi 14 inci?"sambung pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini. Jadi, tidak ada yang tidak dapat disedekahkan oleh orang termiskin di dunia sekalipun, sepanjang niat bersedekah itu ada.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=" font-weight: normal; white-space: pre-wrap; font-family:-webkit-monospace;font-size:13px;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjPXdTJ1DI/AAAAAAAAANc/iWp8ICJvZtA/s1600-h/semut+tolong+menolong.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjPXdTJ1DI/AAAAAAAAANc/iWp8ICJvZtA/s320/semut+tolong+menolong.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244669767981847602" /></a></span><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;">Belajar dari semut<br /></span></div><div style="text-align: center;"><br /></div></span></div><div style="text-align: justify;">Mengikuti jejak K.H. Zainuddin MZ yang tenar sebagai da'i sejuta umat, Aa Gym da'i "sejuta hati", atau ustad Arifin Ilham yang identik dengan majelis zikir, nama Yusuf Mansur belakangan beken sebagai da'i penganjur sedekah. Dalam setiap tausiyahnya, penulis 30-an buku ini selalu mendengungkan kekuatan sedekah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tema sedekah - dihubungkan dengan pemberdayaan ekonomi umat - tampak mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Penceramah jebolan IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat ("Ane enggak punya ijazah, brenti waktu nyusun skripsi," katanya buka kartu dalam logat Betawi kental) ini pun laris bak kacang goreng. "Bulan ini (Agustus 2006 - Red.), enggak ada hari tanpa tausiyah. Satu hari bisa lima sampai enam tempat," aku seorang stafnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yusuf kian identik dengan sedekah, setelah bareng rumah produksi Sinemart menggagas sinetron Maha Kasih. Sinetron yang ditayangkan sebuah stasiun teve swasta itu diangkat berdasarkan kisah nyata dan sarat pesan hikmah sedekah. Yusuf juga pernah menjadi Duta Dompet Dhuafa dan Duta Bank Muamalat. Tahun 1999 - 2000, Yusuf bahkan aktif di Majelis Syifa, yang mempraktikkan terapi sedekah untuk penyembuhan penyakit fisik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ceramah Yusuf terasa hidup, karena bapak dari dua orang anak ini selalu menyelipkan kisah nyata. Sekali waktu, ia berkisah tentang seorang buruh yang bersedekah Rp 5.000,- di sebuah acara tausiyah. Eh, begitu sampai di rumah, ada orang kaya numpang buang hajat di kamar mandinya. Setelah berhajat, musafir tadi menyerahkan Rp 50 ribu buat "jajan" anak si empunya rumah. "Pak ustad, sedekah saya dibalas 10 kali lipat hari itu juga," tutur sang buruh berkaca-kaca.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yusuf juga fasih bertutur tentang kesaksian seorang office boy yang menyetor seluruh gaji pertamanya untuk ibunda tercinta. Esoknya, ia diganjar balasan setimpal, tak lebih tak kurang, Rp 600.000,-. Duit pengganti gaji itu didapatnya sebagai komisi jerih payah membantu menjualkan motor seorang teman. Setelah itu, selalu saja ada rezeki yang masuk ke kantung si office boy. Total jenderal di akhir bulan istimewa itu, ia "gajian" sampai Rp 5 juta - Rp 6 juta.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesaksian orang-orang yang pernah terbantu oleh sedekah itu ikut membentuk keyakinan Yusuf, bahwa kekuatan sedekah tidak main-main. Apalagi ia juga punya setori sendiri. Akhir 1990-an, selama beberapa bulan, Yusuf sempat merasakan pahitnya tinggal di rumah tahanan. Ia terbelit utang. "Pinjaman usaha yang mulanya sedikit, karena kebodohan saya, berbunga dan membengkak jadi lebih dari satu miliar. Orang Betawi bilang, bukan lagi gali lubang tutup lubang, tapi gali lubang tutup empang," ujar pemilik blog beradres wisatahati.multiply.com ini menerawang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat dibekap kesulitan itulah, ia mengalami dua pengalaman luar biasa. "Di tahanan suatu kali saya merasa sangat lapar. Enggak ada makanan. Yang ada cuma sedikit sisa roti, saya simpan di bawah bantal. Tapi begitu roti mau saya makan, tampak semut berbaris di tembok sampai lantai. Saya merasakan itu sebagai pertanda alam, lalu teringat hadis, yang artinya kira-kira, Allah akan membantu hambanya, selama hamba itu mau membantu yang lain."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanpa pikir panjang, Yusuf menyerahkan sejumput roti itu pada gerombolan semut. Entah mengapa, ia begitu ingin bersedekah saat itu. "Lima menit kemudian, seorang sipir datang bertanya, 'Suf, udah makan apa belum?' Setengah percaya, saya menggelengkan kepala. Alhamdulillah, dalam hati saya tak putus-putusnya mengucap syukur," imbuh Yusuf.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style=" font-weight: normal; white-space: pre-wrap; font-family:-webkit-monospace;font-size:13px;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjQCNLkQBI/AAAAAAAAANk/acN-eZemeJk/s1600-h/es+lilin+mambo.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjQCNLkQBI/AAAAAAAAANk/acN-eZemeJk/s320/es+lilin+mambo.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244670502389432338" /></a></span><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;">Cuma laku lima<br /></span></div><div style="text-align: center;"><br /></div></span></div><div style="text-align: justify;">Pengalaman kedua, ketika baru keluar tahanan, sekitar tahun 1999. Untuk menyambung hidup, Yusuf terpaksa harus jualan es di terminal Kalideres, Jakarta Barat. Dengan modal Rp 20.000,-, ia mencoba membangun kehidupan baru. Setelah dipotong ongkos, sisa duit Rp 14.000,- digunakan untuk membuat 70 kantung es, yang dijajakan Rp 500,- per buah. "Bukan main, hari pertama, cuma laku lima," Yusuf tertawa lirih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ia betul-betul harus menekan ego dan kesombongan. Bayangkan, dari pengusaha yang memodali orang puluhan juta rupiah, "turun pangkat" jadi penjual es lima ratusan perak. "Saya menganggap semua itu sebagai penebusan dosa. Saya percaya, kesulitan hidup merupakan tebusan dosa yang pernah kita perbuat. Menikmati penderitaan itu ada ilmu dan seninya. Banyak manusia yang diberi kesusahan, karena ketika diberi kesenangan, enggak ingat sama Tuhan," pria berkacamata ini menambahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pelan tapi pasti, dengan "ilmu sedekah" yang didapatnya, hidup Yusuf bertambah baik. Sebelumnya, ia mengaku belajar ilmu sedekah sama seperti belajar ilmu-ilmu lain, sepintas saja. Tapi di masa sulit itu, ia belajar hal baru, yakni bersedekah jangan menunggu tabungan cukup, bisnis gol, atau gaji bersisa. Sedekah seperti lazimnya kecil, tipis, sehingga tidak "bertenaga".</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Pengalaman saya tadi, buat orang lain mungkin biasa. Tapi buat saya, luar biasa, karena saya telah membuktikan sendiri kekuatan sedekah."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berhasil pada diri sendiri, dengan keyakinan penuh, Yusuf mulai berdakwah tentang sedekah. Dia bertekad menyebarluaskan the power of sedekah untuk memberdayakan ekonomi umat. Awalnya, tentu saja enggak laku. Tapi makin lama, makin banyak orang melihat, Yusuf ternyata tak hanya pandai berteori. Buktinya, ia berhasil membangun sekolah tinggi ilmu komputer Cipta Karya Informatika di bilangan Jakarta Timur, yang sudah beroperasi empat tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Undangan tausiyah pun menumpuk. Kali ini tak hanya dari individu dan masyarakat. Yusuf pun mulai dilirik korporat untuk memberi motivasi, pencerahan, mengadakan spiritual gathering, dan financial healing. Dialah yang memperkenalkan sedekah secara korporat. Misalnya, dalam setahun sebuah perusahaan menghasilkan laba bersih sekian miliar. Nah, dari jumlah sekian miliar itu 10%-nya bisa disedekahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Sedekah yang dilakukan 'di muka', menurut Yusuf, akan menjadi bill of insurance, tagihan yang sudah diasuransikan duluan, untuk menjamin berhasilnya tujuan perusahaan. Di sini saya banyak ditentang, dibilang terlalu pamrih pada Tuhan. Tapi masa bodoh, yang enggak yakin atau enggak mau ikut enggak apa-apa. Saya juga enggak ambil sedekahnya kok. Korporat itu bebas sedekah ke mana saja. Yang penting bersedekah," cetus da'i yang tausiahnya sudah merambah sampai ke Singapura ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yusuf berharap, jika kebiasaan bersedekah kian marak di kalangan masyarakat dan korporat, bangsa ini akan ikut diuntungkan. Karena kepedulian pada nasib sesama jadi lebih besar. "Dalam peningkatan ekonomi, yang penting aplikasinya. Financial freedom tidak bisa didapat tanpa spiritual freedom, begitu juga sebaliknya," tandas ustad yang mengaku tak pernah menyediakan waktu khusus untuk menjaga kebugaran ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" white-space: pre-wrap; font-family:-webkit-monospace;font-size:13px;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjRGYkdHII/AAAAAAAAANs/foF-it-uwL4/s1600-h/brain-763982.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMjRGYkdHII/AAAAAAAAANs/foF-it-uwL4/s320/brain-763982.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244671673677716610" /></a></span><br /></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:large;">Buang jauh logika</span></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Untuk mereka yang ingin meningkatkan taraf kehidupan (secara materi), bilang Yusuf, obat yang paling manjur yaitu bersedekah materi. "Kalau kita bersedekah bukan materi (dengan doa, membantu dengan tenaga, dan sejenisnya), dapatnya juga non-materi, semisal kesehatan, kegembiraan. Tapi itu 'kan tidak langsung mengubah eksternal seseorang, seperti pendapatan," imbuh sang ustad.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, ia cepat menambahkan, hak Yang Di Atas untuk mengganjar sedekah seseorang dengan apa pun. Karena pada dasarnya, selain mendatangkan materi, sedekah juga memberi jalan menuju sukses (lewat kemudahan membangun dan mengembangkan usaha), mendatangkan kesehatan, menolak bala, mendatangkan ampunan dan pertolongan-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya, aku Yusuf, manusia tidak boleh terus-menerus bermain sedekah di tataran keinginan atau masalah. Kelak harus jadi hamba-Nya yang lebih cerdas, naik pangkat ke tahap cinta Allah, atau mahabbah. Tapi sebagai pintu pertama, mengharap sesuatu dari sedekah enggak masalah. "Toh tidak diharamkan, asal jangan berhenti sampai di situ. Begitu keinginan terjawab, lalu lupa daratan," jelas pria yang menargetkan berdirinya Sekolah Islam Internasional gratis tahun 2008 nanti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terakhir dan paling penting, Yusuf mewanti-wanti, "Sedekah itu jangan dipikirin, karena enggak akan nyambung dengan otak. Secara logika, makin banyak sedekah 'kan makin ngurangin harta. Jadi, buang jauh logika ketika ngomongin sedekah!" Yusuf mengilustrasikan, seorang karyawan yang "pakai otak", sudah dapat ditebak berapa total gajinya saat pensiun. Tapi kalau dia rajin bersedekah sampai mentok (baca boks "<a href="http://www.intisari-online.com/Majalah-box.asp?tahun=2006&edisi=519&file=warna02B01">Matematika Sampai Mentok</a>"), bisa saja dia pensiun sebagai direktur!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makanya, jangan takut bersedekah sebelum gajian</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Artikel Terkait :</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">- </span><a href="http://cyberman.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?x=The+Executive+Corner&y=cyberman|0|0|9|38"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Yusuf Mansur The Math Man Of Giving</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> by ME Magz</span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-67551185812793046742008-09-10T13:25:00.001+07:002008-09-10T13:52:42.875+07:00RAMADHAN #9<div style="text-align: justify;">Saya mau ngobrolin makanan, khususnya tentang masakan padang. Mudah2an ngga pada ngiler ya :)<br /><br />Sesuai dugaan, makin kesini <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> makin dipercaya sebagai tempat berbuka puasa bersama oleh pelanggan setia kami.<br /><br />Apalagi dengan bertambahnya meja dan kursi, jelas kesibukan makin tinggi. Apalagi di bulan ramadhan ini kami ngga nambah pegawai. Pengen ngetes, sejauh mana titik maksimal kinerja kami saat ini.<br /><br />Bagi (segelintir) teman yang kagum melihat saya turun langsung melayani pelanggan, <span style="font-style: italic;">biasa aja kaleee...</span><br /><br />Ini mah ya karena emang ga ada lagi pegawai. Sama sekali bukan karena saya ini rendah hati, down to earth dan sebagainya, jangan tertipu ya hehehe...<br /><br />Nah biasanya jam 8 malem, kesibukan sudah mereda.<br /><br />Karena lapar (pas buka baru minum teh botol doang) Maka saya pun kepikiran untuk memuliakan diri. Manja ya, baru kerja bentar udah mau memuliakan diri lagi hehehe...<br /><br />Yang terpikir adalah gulai kepala kakap khas Rumah Makan Padang Sederhana (RMPS) yang logonya SA.<br /><br />Buat temen2 deket saya, pasti tau kalo saya paling anti makanan pedes. Soalnya dari kecil saya dididik sama ortu seperti itu. Hasilnya, kalo ngegigit cabe rawit walau cuma seiris, bisa nangis mata saya.<br /><br />Nah kok bisa saya seneng makanan padang yang dikenal pedes.<br /><br />Sejarahnya adalah saat saya diajak kakek jalan2 ke jakarta dan mampir di RMPS. Karena terpaksa (masa harus protes ke kakek sendiri) maka saya pun milih menu yg ga pedes disana.<br /><br />Saya direkomendasiin buat milih Gulai Kepala Kakap (yg ternyata menu termahal disana).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMdqH8cuwnI/AAAAAAAAANM/-IO8KDMJDdk/s1600-h/100_0972.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMdqH8cuwnI/AAAAAAAAANM/-IO8KDMJDdk/s320/100_0972.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244276975814492786" border="0" /></a><br /><br />Ekspektasi saya ga gitu tinggi. Namanya juga makanan padang. Paling gitu2 doang, pikir saya.<br /><br />Tapi setelah mulai menyuap dagingnya yang putih tebal disertai kuah yang kuning muda, rasanya <span style="font-style: italic;">wuiiiih muaaaaknyuuuussss uenak beneeeer !!!</span> (Heh lagi shaum, jangan ngiler)<br /><br />Daging ikannya mudah lepas dari tulang, ga amis, dan kuahnya sangat spicy. Benar2 resep dewa hahaha...<br /><br />Kembali ke laptop.<br /><br />Sambil melamun di <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a>, saya coba2 nginget, dimana ya RMPS terdekat. Oh di Jl.Riau. Sambil keroncongan, saya pun membonceng teman saya. Kami meluncur ke sana.<br /><br />Pas sampe, ekspektasi kami sudah di puncak. Tapi saat baru saja masuk dan meminta menu dewa tersebut pada pegawainya, ternyata gulai kepala kakap sudah habis sodara2 !!!<br /><br />Fiuuh, ga boleh lama2 kecewa. Kami pun inget kalo lurus terus, di Jln.Pelajar Pejuang ada restoran yang mirip, namanya Sederhana Bintaro, yang logonya SB. Dulu saya pernah nyoba, dan rasanya ga beda jauh.<br /><br />Motor pun saya kebut. Suasana makin kalap, kalaparan :D<br /><br />Dan kami pun sampai. Pintu rumah makan kami buka, dan pertanyaan yg sama kami ajukan ke pegawainya.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Ada gulai kepala kakap?</span> Kata saya<br /><span style="font-style: italic;">Ada !</span> Kata pegawainya<br /><span style="font-style: italic;">Cihuy, alhamdulillah ! </span>Kata saya dalam hati<br /><span style="font-style: italic;">Ya udah mesen dua porsi</span>, Kata temen saya<br /><br />Dan jawaban yang tidak diduga2 pun muncul<br /><br /><span style="font-style: italic;">Maaf pak gulai kepala kakapnya tinggal satu, masih mau?</span> Katanya pegawainya polos<br /><br />Saya saling berpandangan dengan teman saya. Dan menyadari bahwa masing2 kami bukanlah orang yang cukup dermawan untuk berbagi makanan. Dan kami pun keluar, membatalkan pesanan sambil tercenung.<br /><br />Untung tercenungnya ga lama, karena setau saya dideket sini ada juga restoran padang megah dengan embel2 merek Sederhana juga. Inisialnya MSP. Ada di prapatan Pelajar Pejuang-Lodaya.<br /><br />Setau saya, restoran ini udah buka beberapa bulan, tapi kok walau megah masih sepi juga tiap saya lewat.<br /><br />Tapi sudahlah, ga penting ngurusin bisnis orang. Mending sibuk ngurusin bisnis sendiri.<br /><br />Kamipun masuk. Dan alhamdulillah, <span style="font-style: italic;">horeeeee, menu-nya ada!</span><br /><br />Kami duduk di pojokan, yang kursinya empuk. Tak lama pesanan datang.<br /><br />Weeeh, gede euy kepala kakapnya. Emosi memuncak, karena lapar. Dan tangan saya pun langsung bergerak menyendok kuahnya sambil mengambil dagingnya.<br /><br />Suapan pertama pun masuk.<br /><br />Dan tebak sodara2, <span style="font-style: italic;">saya kecewaaaaa wa wa wa !!!</span><br /><br />Dagingnya keras, masih ada tulang, anyir, dan yg parah kuahnya pedes.<br /><br />Fiuuuh karena ini bulan ramadhan, untung saya cepet sadar. Di satu sisi saya kecewa, tapi di sisi lain saya kasihan kepada owner rumah makan ini.<br /><br />Investnya udah gila2an, interior dan eksteriornya megah banget. Mungkin ada kali invest sekitar 4 milyar mah. Tapi inti bisnisnya, yaitu makanan enak, sayangnya malah terlupakan.<br /><br />Makanan tetep saya habiskan. Dan pas membayar tagihan, kami pun memberi masukan kepada pegawainya, sambil nitip pesen agar disampaikan ke bosnya.<br /><br />Yah, sebagai sesama pengusaha, sebuah profesi yg jarang dipilih orang, tentu saya pun berharap agar kami bisa sama2 sukses. Amiiin<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Artikel terkait</span></span><br /><span style="font-size:85%;">- <a href="http://www.purdiechandra.net/content/view/89/59/">Pada Mulanya Memang Sederhana</a> by Majalah Gatra</span><br /><span style="font-size:85%;">- <a href="http://www.swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1&id=5831">Ekspansi Gaya RM Sederhana Bintaro</a> by Majalah Swa</span><br /><span style="font-size:85%;">-<a href="http://bangomania-milis.blogspot.com/2008/07/re-bango-mania-dasar-padang-geblek.html"> Dasar Padang Geblek</a> by MTA</span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Foto diambil dari <a href="http://cerita2mami.blogspot.com/2008/03/gulai-kepala-kakap.html">sini</a></span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-1924073893720945552008-09-09T10:49:00.001+07:002008-09-09T10:57:14.954+07:00RAMADHAN #8Hari ke 8 ini saya istirahat di rumah sampe ashar.<br /><div style="text-align: justify;"><br />Tapi alhamdulillah, tetep ada hikmah yang didapatkan.<br /><br />Di bulan ramadhan ini, biasanya amal2 kita secara kuantitas melejit drastis dibanding bulan2 sebelumnya.<br /><br />Tapi tentu saja, syarat pertama agar amal2 tersebut diterima adalah niatnya ikhlas. Alias bukan diniatkan untuk mendapat penghargaan dari selain Allah (riya).<br /><br />Nah, mari kita ambil contoh dengan salah satu amal yang cukup populer di bulan ini. Yaitu sedekah. Amalan yang <a href="http://majelisqolbunsalim.blogspot.com/2008/04/doa-sang-malaikat-pagi-dan-petang.html">membuat para malaikat mendoakan kita pagi dan petang</a>.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC6gxs5Pn70EtIo2hDUr5H7JDQP40sOC2vFR3UvPY5QPLdxyy4VzfMn7mG0226NUPV3hpqbeq8qQWSe8E4FGRc6TcpMJo_tdSdrtyiwtS-woUTpWnWA9gcsojT_PSnhDoyhhT1QzC57i0/s320/sedekah.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC6gxs5Pn70EtIo2hDUr5H7JDQP40sOC2vFR3UvPY5QPLdxyy4VzfMn7mG0226NUPV3hpqbeq8qQWSe8E4FGRc6TcpMJo_tdSdrtyiwtS-woUTpWnWA9gcsojT_PSnhDoyhhT1QzC57i0/s320/sedekah.jpg" alt="" border="0" /></a><br />Misalkan, kita sedang mendengarkan ceramah jumat. Disana khatib mengingatkan kita bahwa<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Barangsiapa yang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan mudahkan urusannya, di dunia maupun akhirat"</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Kita belum disebut mencintai Allah, jika belum menginfaq-an apa yg kita cintai, diantara ciri cinta adalah berat untuk dilepaskan"</span><br /><br />Nah beres jumatan, di gerbang ada fakir miskin usia manula yang sepintas sih sangat layak untuk diberi. Karena pengen mendapat cinta Allah, kita pun ga pengen ngasih cuman recehan doang, kita pengen ngasih RP.10 ribu, misalnya.<br /><br />Nah saat kita mulai mendekat, dan uang dikeluarkan dari saku. Biasanya radar akan bekerja. Lirik kanan kiri. Waspada, takut ada yang ngeliat (padahal, abis jumatan kan rame, ya pastilah ada yg ngeliat).<br /><br />Dengan sedikit bergetar, kita pun menyerahkan uang Rp.10 ribu tersebut. Dan karena mungkin kaget saking senangnya. Bapak Pengemis tadi mendadak berterimakasih sambil memegang tangan kita dan mendoakan kita panjang lebar dengan suara kencang.<br /><br />Otomatis dong, kita langsung menjadi pusat perhatian disana.<br /><br />Bibit2 riya pun mulai menjalar. Mulai merasa bangga. Mulai merasa dermawan. Mulai merasa hebat.<br /><br />Nah, bagaimana tipsnya agar di posisi kritis seperti ini, kita bisa (insya Allah) tetep ikhlas?<br /><br />Caranya adalah : <span style="font-weight: bold;">DENGAN MENGANGGAP AMAL SHALEH TERSEBUT, SEBAGAI REZEKI DARI ALLAH</span><br /><br />Gini, 50 ribu tahun sebelum diciptakan, Allah sudah menetapkan bahwa sang bapak pengemis pada hari anu jam anu di tempat anu akan mendapatkan uang Rp.10 ribu.<br /><br />Nah, artinya pada saat itu, siapa saja bisa menjadi jalan rezeki buat dia dong. Ga cuma kita doang.<br /><br />Sekarang mari kita cermati<br />- Siapa yang menggerakkan hati kita buat jumatan di mesjid itu?<br />- Siapa yang menggerakkan lisan penceramah buat ceramah materi itu?<br />- Siapa yang menyelusupkan materi tersebut ke hati kita?<br />- Siapa yang menolehkan pandangan kita ke sang bapak pengemis?<br />- Siapa yang membuat ada uang pas Rp.10 ribu di kantong kita?<br /><br />Jadi, sebenernya hari itu sang bapak pengemis udah pasti dapet Rp.10 ribu.<br /><br />Masalahnya, kok dari ratusan peserta jumatan, Allah milih kita agar bisa beramal shaleh dengan bersedekah ke beliau?<br /><br />Bukankah ini rezeki?<br /><br />Banyak yg lebih kaya, banyak yang lebih sholeh, tapi yang dipilih sama Allah malahan kita.<br /><br />Jadi, kalo bisa beramal shaleh, ga perlu riya.<br /><br />Bersyukurlah, karena bisa dipilih buat beramal shaleh, adalah rezeki dari Allah.<br /><br />Bukan begitu?<br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">NB : </span></span><br /><span style="font-size:85%;">Doa ketika dipuji orang </span><br /><br /><span style="font-size:85%;">ALLAHUMMA LAA TU AAKHIDZNII BIMAA YAQUULUUN, WAGHFIRLII MAA LAA YA'LAMUUN (WAJ'ALNII KHOIROMIMMAA YAZHUNNUUN) </span><br /><br /><span style="font-size:85%;">Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakann, ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui (dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka perkirakan)</span>.<br /><br /><span style="font-size:85%;">HR. Bukhori no.761</span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-10208022522537788452008-09-08T14:04:00.004+07:002008-09-08T23:03:04.786+07:00RAMADHAN #7<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVsAeY_ulSKcPbSelf2ErPgPOlCkxF8LAx9NhgLptsiuL3h6DOBnufG5Gpec0gVnkfaezaCZO3Uk4KEvcvLnyW56htDAdB7BCVbe66vlc9Bx3TJaNwh-JjH-t1ByMqIgshroZXRWqvUUN/s400/4.Daging+Domba.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixVsAeY_ulSKcPbSelf2ErPgPOlCkxF8LAx9NhgLptsiuL3h6DOBnufG5Gpec0gVnkfaezaCZO3Uk4KEvcvLnyW56htDAdB7BCVbe66vlc9Bx3TJaNwh-JjH-t1ByMqIgshroZXRWqvUUN/s400/4.Daging+Domba.JPG" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Inti tulisan ini sebenernya tentang domba guling, tapi tetep dong harus ada prolognya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ok lets begin...<br /><br />Alhamdulillah hari ini <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> kedatangan tim <a href="http://www.rumahilmuindonesia.or.id/">Rumah Ilmu Indonesia</a> yang dikomandani <a href="http://www.rezaervani.com/">Kang Reza Ervani</a>.<br /><br />Sebenarnya saya udah tahu nama beliau dari sekitar 2 tahun yang lalu. Tapi kenalnya terbatas. Yaitu melalui artikel2nya yang pendek tapi (saya yakin) merupakan saripati dari banyak buku.<br /><br />Intinya sih, saya kenal dia, dia ga kenal saya :P<br /><br />Yang lucu, komunikasi kami terjalin baru kemaren2. Dan itupun lewat YM. Intinya sih beliau mau reservasi, tapi karena (mungkin) kurang yakin, beliau pun menelepon saya.<br /><br />Weih, pas ditelepon suaranya menyeramkan, berat2 gitu deh. Dan singkat cerita, akhirnya kami pun deal. Beliau minta 25 kursi untuk berbuka di <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a>.<br /><br />Beberapa jam sebelum berbuka, beliau ngirim SMS meminta kesediaan saya untuk sharing mengenai kisah bisnis yang baru 5 bulan saya jalani.<br /><br />Sayang sekali, sebenarnya saya bersedia, tapi masalahnya hari ini ada <a href="http://roniyuzirman.blogspot.com/2008/08/forum-tda-bandung-membangun-bisnis.html">Forum TDA Bandung</a> yang sudah direncanakan jauh2 hari. Dengan berat hati saya pun meminta maaf karena tidak dapat memenuhi permintaan beliau.<br /><br />Di <a href="http://roniyuzirman.blogspot.com/2008/08/forum-tda-bandung-membangun-bisnis.html">Forum TDA Bandung</a>, tim <a href="http://www.republikkuliner.com/">Republik Kuliner</a> alhamdulillah bisa bersinergi dengan tim <a href="http://dombagarut.blogspot.com/">V</a><a href="http://dombagarut.blogspot.com/">illa Domba</a> asuhan <a href="http://agusramadas.multiply.com/">Kang Agus Ramada</a>. Kerjasamanya adalah, tim <a href="http://dombagarut.blogspot.com/">VD</a> akan mengirimkan seekor domba muda secara GRATIS untuk dibumbui dan dimasak domba guling oleh tim <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a>.<br /><br />Sebenernya saya nekad memenuhi permintaan <a href="http://agusramadas.multiply.com/">Kang Agus</a>. Karena pertama, tim <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> belum pernah sekalipun masak domba guling. Dan kedua, tim <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> sama sekali ga punya alat penggulingannya ;)<br /><br />Bukan entrepreneur namanya kalo menyerah pada keadaan. Apalagi ini kan aktivitas tolong menolong dalam ketaqwaan (menjamu yg berbuka) maka harus diikhtiarkan maksimal dong.<br /><br />Untuk solusi pertama, saya tanya satu persatu koki <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> yang berjumlah 4 orang, uhuy, ternyata ada yang pernah masak domba guling pas dia kerja di tempat sebelum <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a>.<br /><br />Masalahnya, cara masak domba guling biar enak adalah si dombanya disiram dulu dengan bir, baru dimasak. Parah!<br /><br />Kami pun putar akal. Dan alhamdulillah (walau nekad) kami akan mencoba bagaimana bila si domba bukan disiram bir, tapi disiram dengan saus madu lemon. Terus setelah meresap dan masak, daging domba disayat tipis dan disajikan dengan saus BBQ khas <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a>. Eng ing eng...<br /><br />Untuk solusi kedua, alhamdulillah saya pernah lewat sebuah warung sate kambing, dan disana dia juga menyediakan menu domba guling. Saya pikir, pasti dia menyewakan alatnya juga dong. Dan ternyata memang benar, alatnya bisa dirental secara harian. Fiuuuh lega...<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYjYqTA-adXfx3udP97xvFo_CVL2tW213c4z5JyJVVsT9UwjzuyuP5MzQzeMY9auYL3odj-Xu2_Tk6NxR_RWhdP0d1Knf7meQzcT1eAEpLwu2ga81hNRdL7MPRqFtL91c4ojSbrzI7KqI/s400/KambingGuling.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYjYqTA-adXfx3udP97xvFo_CVL2tW213c4z5JyJVVsT9UwjzuyuP5MzQzeMY9auYL3odj-Xu2_Tk6NxR_RWhdP0d1Knf7meQzcT1eAEpLwu2ga81hNRdL7MPRqFtL91c4ojSbrzI7KqI/s400/KambingGuling.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br />Nah, it's show time, domba mulai disirami bumbu sambil diguling2 sementara peserta <a href="http://roniyuzirman.blogspot.com/2008/08/forum-tda-bandung-membangun-bisnis.html">Forum TDA Bandung</a> masih asyik menikmati sajian mengenai kiat bisnis kue kering yang denger2 omsetnya bisa 2 milyar perbulan. Subhanallah...<br /><br />Adzan berkumandang, dan setelah sholat berjamaah, peserta pun mulai menyerbu stan domba guling. Tegang abis. Takut ga enak lah, takut peserta kecewa lah, dan sebagainya.<br /><br />Alhamdulillah ketegangan dengan cepat mereda setelah melihat peserta nampak puas dengan sajian kami. Apalagi dagingnya dikasih saus BBQ khas <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a>, makin ketagihan deh.<br /><br />Bahkan, kata koki kami, ada yang 4 kali bolak balik ngambil daging. Entah siapa gerangan :P<br /><br />Saya penasaran dan mencoba sendiri. Ternyata emang bener, dagingnya empuk dan juicy. Artinya nge-gulinggin dombanya pas, dan lebih khusus lagi, si dombanya emang kualitas nomer wahid.<br /><br />Salut buat <a href="http://agusramadas.multiply.com/">Kang Agus</a> yang sukses mendidik domba2nya sehingga empuk2 gini. Hahaha...<br /><br />Yah demikian laporan dari saya, artikel terkait bisa dilihat di<br /><span style="font-size:85%;"></span></div><span style="font-size:85%;">- <a href="http://adzan101.blogspot.com/2008/09/silaturahmi-dengan-ina-cookies-terima.html">Silaturahim Dengan Ina Cookies</a> by Mas Adzan Wahyu<br />- <a href="http://lepuspacastle.blogspot.com/2008/09/forum-tda-bandung-september-2008-ina.html">Forum TDA Bandung September 2008</a> by Ibu Leny Puspa<br />- <a href="http://www.rumahilmuindonesia.net/v3/index.php?option=com_content&view=article&id=323:buka-puasa-bareng-rumah-ilmu-indonesia-bandung&catid=41:kegiatan&Itemid=53">Buka Puasa Bareng Rumah Ilmu</a> by Kang Reza Ervani</span><div style="text-align: justify;"><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-34634580337864664612008-09-06T07:03:00.002+07:002008-09-06T07:19:15.837+07:00RAMADHAN #6<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMHKHVExseI/AAAAAAAAAM0/w5ID9bzFcfM/s1600-h/RK+Rame.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMHKHVExseI/AAAAAAAAAM0/w5ID9bzFcfM/s320/RK+Rame.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5242693668501041634" border="0" /></a><div style="text-align: justify;">Tidak disangka2, Alhamdulillah, tadi malam <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> membukukan rekor tertinggi selama bulan Ramadhan ini. Di satu sisi patut disyukuri, namun disisi lain ini merupakan ujian dari Allah.<br /><br />Apakah dgn kemudahan ini kami makin dekat ke Allah?<br />Apakah dgn kemudahan ini kinerja kami meningkat?<br />Apakah dgn kemudahan ini kami makin rajin berbagi buat sesama?<br /><br />Malamnya <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> kedatangan tamu yaitu adik kelas saya, baik yang <a href="http://www.delapannoltiga.blogspot.com/">se-SMA</a> maupun yang <a href="http://www.imtelkom.ac.id/">se-Kampus</a>. Dan saya pun mendadak merasa remaja kembali, hehehe...<br /><br />Selepas obrolan, saya merenung ke masa saat saya masih seusia mereka.<br /><br />Hal2 yang dulu saya lakukan ternyata adalah bentuk latihan2 dari Allah buat saya agar siap dengan kondisi sekarang.<br /><br />Misalnya:<br />- Kalo capek, udah biasa karena dulu juga sempet ngalamin, dan pasti akan ada saatnya santai<br />- Kalo sepi, udah biasa karena dulu juga sempet ngalamin, dan pasti akan ada saatnya rame<br />- Kalo rugi, udah biasa karena dulu juga sempet ngalamin, dan pasti akan ada saatnya untung<br /><br />Alhamdulillah, semoga bisa diambil hikmahnya...<br /><br /><div style="text-align: center;">Oya, ini gambar pas <a href="http://www.republikkuliner.com/">RK</a> lagi sepi, cuman 1 konsumen di ujung :D<br /><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMHKTkiiOgI/AAAAAAAAAM8/9x44hOILXK4/s1600-h/RK+sepi.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMHKTkiiOgI/AAAAAAAAAM8/9x44hOILXK4/s320/RK+sepi.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5242693878810819074" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Artikel Terkait :</span></span><br /><span style="font-size:85%;">- <a href="http://ekorakhmat.blogspot.com/2008/09/pidato-steve-job-sang-pendiri-apple.html">Pidato Steve Jobs di acara wisuda Stanford University</a></span></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8704537083976588472.post-87917725264343778922008-09-06T06:18:00.000+07:002008-09-06T06:25:08.902+07:00RAMADHAN #5<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMG-9HNzcPI/AAAAAAAAAMs/PdUkPAXLwow/s1600-h/tarawih+for+kids.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3ld9cmctGv0/SMG-9HNzcPI/AAAAAAAAAMs/PdUkPAXLwow/s320/tarawih+for+kids.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5242681398354211058" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Temen2 masih inget cerita saya tentang <a href="http://thebloggah.blogspot.com/2007/09/hari-pertama-tarawih-for-kids.html">tarawih for kids?</a><br /><br />Kalo tahun lalu saya terlibat sebagai panitianya, tahun ini saya nekad memberanikan diri sebagai salah satu pengisi materinya.<br /><br />Selain karena kesibukan bisnis yang menyebabkan saya ga bisa aktif jadi panitia, saya juga pengen belajar, gimana sih caranya menyampaikan materi yang bisa membuat anak usia TK dan SD tertarik dan membuat mereka mudah untuk mencernanya.<br /><br />Oleh panitia, saya diamanahi untuk menyampaikan materi tentang surga.<br /><br />Karena saya pikir, imajinasi anak usia segini lagi bagus2nya, maka saya pun menyajikannya hanya dalam bentuk teks di powerpoint. Agar di setiap slide, saya bisa eksplorasi mereka dengan imajinasinya masing2.<br /><br />Kurang lebih, inilah materi yang saya sampaikan :<br /><br />SURGA ITU INDAH LHO, MARI KITA MASUK SAMA2 LEWAT PINTUNYA<br />- Ada pohon yang besar dan rindang<br />- Ada buah2an yang banyak jenisnya dan ga abis2<br />- Ada daging yang bisa langsung dimakan<br />- Ada sungai yang bisa langsung diminum<br />- Ada tempat duduk yang dihiasi emas dan permata<br />- Ada kasur yang tebal dan empuk banget<br />- Ada bidadari yang matanya jernih laksana mutiara<br />- Di surga semuanya muda<br /><br />SIAPA YANG MAU TAU GIMANA CARA NGEBUKA PINTU SURGA?<br />- Pintu sholat akan terbuka buat yang rajin sholat<br />- Pintu jihad akan terbuka buat yang membela agama ISlam<br />- Pintu sedekah akan terbuka buat yang rajin nolong sesama<br />- Pintu puasa akan terbuka buat yang rajin puasa<br /><br />Oya hampir lupa, mayoritas materi diambil dari <a href="http://syamsuri149.wordpress.com/2008/06/06/keutamaan-surat-al-waqi%E2%80%99ah/">Quran Surat Al Waqi'ah</a> yang dengan detail menggambarkan tentang surga dan neraka.<br /><br />Alhamdulillah, materi bisa disampaikan dengan lancar. Walau sebagai dampaknya, badan saya basah oleh keringat dan tenggorokan kering kerontang karena menghadapi serbuan pertanyaan dan komentar yang tiada habisnya.<br /><br />ABCDEF, Aih Bo Cape Deh Eyke Fiuhh....<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0