Minggu, 03 Februari 2008

SILATURAHIM KE ADEDA

Sabtu kemarin, alhamdulillah kami bisa bersilaturahim ke Adeda alias Abdurrahman Yuri di kediamannya. Siapa tau masih asing dengan namanya, saya infokan bahwa beliau adalah adik kandung Aa Gym sekaligus CEO MQ Corporation.

Adeda banyak berperan dalam membangun sistem kerja di MQ Corp, karena dapat dikatakan beliau adalah orang di balik layar dalam mengurus MQ Corp, disaat Aa Gym berkeliling Indonesia untuk berdakwah.

Beliau pun menjelaskan bahwa dirinya memiliki perbedaan karakter dengan kakak kandungnya. Adeda adalah seorang risk averse, sementara kakaknya adalah risk taker. Sebuah perpaduan yang manis, menurut saya.

Nah, kunjungan kami kesana sebenernya merupakan follow up dari Milad TDA kemaren. Pasca acara tersebut kami berkomitmen untuk berkunjung ke rumah seorang wirausahawan setiap sebulan sekali.

Kami yakin dengan silaturahim akan membawa rezeki. Bukan hanya rezeki berupa uang, tapi ilmu, pengalaman, dan tambahan wawasanlah yang jauh lebih bernilai.

Dengan menduplikasi kiat suksesnya, tentu effort yang dikeluarkan dalam merintis bisnis pun akan lebih efektif bukan?

Berdua dengan kakaknya, Adeda mengawali bisnisnya dengan berdagang di lapak kaki lima. Dulu beliau biasa berdagang aksesoris muslim di depan istiqlal. Beliau pun pernah berbisnis WC umum, sehingga hapal betul ekspresi wajah para pelanggannya yang terlihat menahan "beban berat" hehehe...

Nah darisini beliau berpesan, dalam berbisnis jangan semata2 cari duit. Justru carilah esensinya, pelajaran apa yang bisa diambil dari bisnis tersebut. Karena, setiap bisnis punya karakteristik.

Karakteristik bisnis kuliner, tentu berbeda dengan bisnis fashion. Karakteristik bisnis jasa, tantu berbeda dengan bisnis produksi garmen. Kesemuanya unik, dan memiliki kiat sukses yang berbeda.

Nah terkait karakteristik bisnis, kitapun perlu mengetahui karakter diri kita. Senangnya di bidang apa? Agar enjoy menjalani bisnis tersebut. Pertanyaannya, gimana cara mengcocokan karakter diri dan karakter bisnis?

Jawabannya simpel, karena dimisalkan dengan petak umpet oleh Adeda. Dalam permainan ini, kita bertugas mencari teman2 kita yang sembunyi. Nah bila satu orang teman sudah ketemu, maka kita tinggal mencari lagi di tempat yang berbeda.

Maksudnya begini, mumpung masih muda, lebih baik kita banyak mencoba. Nanti juga ketemu kita cocoknya dimana. Jika sudah ketemu dan sudah lumayan jalan, kita bisa mencari bisnis lain. Salah atau benar mah biasa, berani mencoba itu yang luar biasa!

Insting berani mencoba inilah yang terus dipelihara beliau hingga saat ini. Caranya, setiap bulan gaji beliau selaku CEO langsung masuk ke rekening.

Beliau tidak mau merasa aman dengan gaji yang rutin. Maka, karena tidak merasa menerima uang gaji, beliaupun berbisnis di rumahnya. Ada baju koko, busana muslimah, dsb. Pokoknya pelataran rumahnya mirip lapak lah, subhanallah...

Beliau tidak malu menawarkan baju produksinya ke orang lain.

Teman saya bertanya, A gimana caranya biar ga malu nawarin barang kita ke orang?

Beliau menjawab, Kita malu nawarin karena berpikir keuntungan buat diri sendiri.
Coba pikirkan jika dengan baju yang kita jual misalnya, teman kita jadi lebih rapi, lebih keren, bahannya nyaman, dan harganya terjangkau. Jelas ga bakalan malu nawarin kan? Karena kita pengen menguntungkan orang lain.

Dalam pertemuan tersebut pun kami mendapatkan banyak wawasan dan ide2 yang belum terpikir oleh kami yang muda2. Tentang merintis usaha, mengembangkannya, bahkan hingga bagaimana menyehatkan perusahaan yang sedang "drop" seperti MQ Corp saat ini.

Sebagai penutup beliau mengingatkan pada kami, bahwa jadikanlah bisnis sebagai sarana menolong agama Allah. Carilah rezeki dengan halal, dan sedekahkan sebagian hasilnya.

Jangan takut miskin dan rugi, karena bila kita menjaga batasan syariat dalam bisnis, PASTI Allah akan mencukupi kebutuhan2 kita.

Baik sodara-sodara, demikian sharing dari saya, bulan depan masih belum tau mau ketemu sama siapa. Semoga budaya silaturahim ini bisa konsisten kami lakukan. Amin...

NB - Kalo bulan depan ada yg mau ikut, hayu-hayu aja kok, kontak aja saya ok! Ada usul baiknya kita berkunjung ke siapa?

Tidak ada komentar: