Rabu, 21 November 2007

BANGUN, SIBUK, TIDUR, AKHIRNYA TUA

“Coba bayangkan” Kata seorang muallaf dengan semangat sambil memegang segelas air di tangan kanannya “Bisa tidak, akal sehat kita menerima bahwa Allah menciptakan manusia sebanyak ini hanya untuk bersenang-senang dengan dosa-dosa, pindah dari wanita ke wanita, pindah dari bar ke bar, tertawa-tawa, mabuk-mabukan dan seterusnya? Apakah sepicik ini Ia menciptakan semua wujud yang ada?” (www.dakwatuna.com)

Ungkapan diatas sudah saya baca sejak pekan lalu, namun terus menerus terngiang hingga saat tulisan ini dibuat. Karena, hentakannya memang sampai ke dasar jiwa. Bahwa dalam menjalani hidup ini, kita mesti punya makna.

Kita hafal dan sering dengar, tapi lebih sering lagi kita melupakan. Kita jalani subuh hingga fajar esok tanpa memaknai, dan lebih parah lagi, tanpa memberikan makna keberadaan kita pada lingkungan.

Dulu waktu SMA pernah ada rombongan mahasiswa masuk ke kelas kami mempromosikan kampusnya. Dan ada satu kalimat yang bikin saya termenung.

Dengan ekspresi bangga sang kakak mahasiswa berkata "Ayo kuliah di tempat kami, nanti kalo kalian udah lulus, pasti dapet ikatan dinas. Lagian, kalian capek-capek kuliah kan akhirnya buat nyari duit juga!"

Hmm,
Belajar di kuliahan, dapet gelar, buat nyari duit
Kerja di kantoran, ngejar jabatan, buat nyari duit, dan...
Bisnis di pasaran, ngejar pertumbuhan, buat nyari duit juga

Gile, untung gue belum keburu mati!

Pantesan bisnis makin bosen aja, ternyata ini biang masalahnya
Harusnya semua yang kita lakukan ya buat sarana mendekatkan diri ke Allah
Istilah singkatnya, ibadah

Ternyata ini yang "hilang" dari saya akhir-akhir ini, khususnya pasca kuliah

Bisnis adalah ibadah, gah...
Membantu pemerintah mengatasi pengangguran adalah ibadah
Membuat karyawan dapat menafkahi minimal dirinya adalah ibadah
Membuat kompetisi positif diantara para pesaing adalah ibadah
Melayani konsumen hingga tersenyum puas adalah ibadah

Kita harus yakin bahwa Allah Maha Kaya. Ga mungkin ganjaran atas ibadah ditunda cuman buat di akhirat aja. Pasti, pasti Allah pun memberi ganjaran sekarang juga di dunia buat hambaNya yang memang hidup untuk ibadah.

Duh, takut sekali jika hidup kita sebagaimana hadits qudsi ini

Rasulullah SAW, pemimpin hidup kita berkata "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah berfirman : Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembahKu, maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu.
Jika kamu tidak melakukan, maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutup kefakiranmu"

(HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim : Shahih)

NB :
1. Tagline blog saya berubah, mudah-mudahan bisa tetep konsisten. Amin...

2. Biasanya saya online diatas jam 9 malem, YMnya : kang_agah, siapa tau kita bisa sharing & diskusi tentang remeh temeh hidup ini ;)

3. Buat "ibu-ibu" yang minat ngerintis bisnis DARI NOL, bisa belajar dari ibu ini

4. Alhamdulillah ya Allah, aku belum pernah dugem. Apalagi masuk night club dengan judul "disco dangdut" hiiii....

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Punya tips memaknai hari? ;)) Ibadah nu kumaha? Sedang nyari 'formula'-nya euy...:D

Anonim mengatakan...

Masya Allah...tobat ya ALLAH...
hmmm..waduh si akang ini walau blm pernah ketemu, tapi tulisannya "GUE BANGET GITU LHO"

apalgi tulisan yang ini, waduh nyindir pisan. makasih ya akh..
iya kali yah..selama ini saya juga makin lama makin bosan bisnis tuh..

intinya mungkin itu yah..

mkasih ya Allah dah ngasih pencerahan lwt tulisan ini..

semoga Allah mencintaimu ...kang..
ehh...ga lupa semoga Allah mencintaiku juga..^^

anugerah perdana mengatakan...

@ bang don : paket2 harian kayak sholat, dzikir, dan tilawahnya dijaga aja kang. Tapi da yg paling kerasa ngejaga banget mah kalo kita punya pertemuan rutin dgn orang2 "shalih" misalnya liqo atau ta'lim

@ bu yani : alhamdulillah bu kalo emang kondisinya cocok sama saya mah. Oya, doa'nya saya aminin ya bu. Moga bisnis kerudungnya makin berkah, Amien