Sengaja saya posting pengalaman lucu disini, biar suasana jadi lebih ceria dan semangat.
Alkisah suatu hari saya menunaikan ibadah shalat berjamaah di masjid. Kalo engga salah shalat dzuhur.
Yah seperti umumnya kita2, untuk khusyu dalam shalat memang merupakan perjuangan tersendiri.
Salah satu tes sederhana untuk mengukur kekhusyuan bagi saya pribadi adalah, 5-10 menit setelah keluar dari masjid apakah kita masih inget baca surat apa di rakaat pertama, hehehe...
Maaf, ceritanya kok menyimpang
Ok kita sambung !
Nah, setelah shalat kan biasanya kita suka dzikir dan berdo'a dulu tuh. Dan mungkin sehubungan saya agak letih, saya pun dengan sukses "pindah alam" alias tidur nyenyak dalam posisi berdzikir.
Sebagai info, tidur dalam berbagai posisi merupakan salah satu life skill unggulan saya :)
Nah, jama'ah pun kebanyakan sudah menyelesaikan ritualnya. Sambil -mungkin- mengira anak muda yang tertunduk di sebelah sana sedang bergumul dengan kelezatan ibadah *padahal mah lagi ngiler*
Sementara bapak2 di sebelah saya masih belum selesai melakukan ritualnya. Saya terbangun mendadak, walau posisinya masih nunduk sambil bersila.
Lalu, mungkin karena paginya saya memasukan makanan dengan energi lebih. Maka sesuai hukum fisika, bahwa energi yang masuk sama dengan energi yang keluar. Maka dengan kurang ajarnya keluarlah suara
DUT !
Saya aja terkejut, apalagi bapak2 di samping saya yang lagi dzikir.
Karena bingung saking malunya. Saya pun pura2 melanjutkan pose nunduk sambil komat-kamit agak keras. Sengaja berakting, biar si bapak merasa bahwa dia salah dengar. Lha wong anak muda di sampingnya lagi dzikir kok. Walau mungkin dalam hari si bapak berkata
"Dzikir yang aaaanneh..."
Kemudian, saya menanti si bapak pulang duluan. Barulah saya berani beranjak. Tujuannya, biar kami engga berpapasan wajah.
Malu dong, kalo suatu saat takdir berkehendak bahwa saya berjodoh dengan anak gadis si bapak, dan saat melamar ke rumahnya si Bapak berkata sambil mesem2
"Oh Dek Agah, yang dulu dzikirnya khusyu disamping bapak kan ya?"
Singkat cerita, si bapak udah keluar masjid. Dan setelah menghitung momen, saya pun cepat2 keluar masjid. Wah sepi, udah ga ada siapa2. Skenario berjalan baik.
"Alhamdulillah, harga diriku selamat" kata saya dalam hati
Saya menundukkan badan untuk mengambil sendal di dekat WC, namun terdengar pintu WC terbuka. Kriiit...
Saya mendongak, dan kagetnya bukan main!
Karena hari itu wajah kami pun berpapasan dengan sukses
hari ini, pergilah kau semua kesuraman, kemuraman, kegundahan, hus..hus..hus !
Alkisah suatu hari saya menunaikan ibadah shalat berjamaah di masjid. Kalo engga salah shalat dzuhur.
Yah seperti umumnya kita2, untuk khusyu dalam shalat memang merupakan perjuangan tersendiri.
Salah satu tes sederhana untuk mengukur kekhusyuan bagi saya pribadi adalah, 5-10 menit setelah keluar dari masjid apakah kita masih inget baca surat apa di rakaat pertama, hehehe...
Maaf, ceritanya kok menyimpang
Ok kita sambung !
Nah, setelah shalat kan biasanya kita suka dzikir dan berdo'a dulu tuh. Dan mungkin sehubungan saya agak letih, saya pun dengan sukses "pindah alam" alias tidur nyenyak dalam posisi berdzikir.
Sebagai info, tidur dalam berbagai posisi merupakan salah satu life skill unggulan saya :)
Nah, jama'ah pun kebanyakan sudah menyelesaikan ritualnya. Sambil -mungkin- mengira anak muda yang tertunduk di sebelah sana sedang bergumul dengan kelezatan ibadah *padahal mah lagi ngiler*
Sementara bapak2 di sebelah saya masih belum selesai melakukan ritualnya. Saya terbangun mendadak, walau posisinya masih nunduk sambil bersila.
Lalu, mungkin karena paginya saya memasukan makanan dengan energi lebih. Maka sesuai hukum fisika, bahwa energi yang masuk sama dengan energi yang keluar. Maka dengan kurang ajarnya keluarlah suara
DUT !
Saya aja terkejut, apalagi bapak2 di samping saya yang lagi dzikir.
Karena bingung saking malunya. Saya pun pura2 melanjutkan pose nunduk sambil komat-kamit agak keras. Sengaja berakting, biar si bapak merasa bahwa dia salah dengar. Lha wong anak muda di sampingnya lagi dzikir kok. Walau mungkin dalam hari si bapak berkata
"Dzikir yang aaaanneh..."
Kemudian, saya menanti si bapak pulang duluan. Barulah saya berani beranjak. Tujuannya, biar kami engga berpapasan wajah.
Malu dong, kalo suatu saat takdir berkehendak bahwa saya berjodoh dengan anak gadis si bapak, dan saat melamar ke rumahnya si Bapak berkata sambil mesem2
"Oh Dek Agah, yang dulu dzikirnya khusyu disamping bapak kan ya?"
Singkat cerita, si bapak udah keluar masjid. Dan setelah menghitung momen, saya pun cepat2 keluar masjid. Wah sepi, udah ga ada siapa2. Skenario berjalan baik.
"Alhamdulillah, harga diriku selamat" kata saya dalam hati
Saya menundukkan badan untuk mengambil sendal di dekat WC, namun terdengar pintu WC terbuka. Kriiit...
Saya mendongak, dan kagetnya bukan main!
Karena hari itu wajah kami pun berpapasan dengan sukses
hari ini, pergilah kau semua kesuraman, kemuraman, kegundahan, hus..hus..hus !
4 komentar:
apes, apes dah Gah.. :D
;))
astaghfirullah, semoga Allah mengampuniku karena sering kufur terhadap nikmat-nikmatnya.
salam kenal kang.
duh agah...buka aib kok di blog sih...tersiar ke seluruh dunia tuh!
oiyy...dia bukan temen gw yaa...
*sgera jauh-jauh*
@ semua : ini salah satu terapi saya buat ngusir kesuraman. Punten kalo aneh...
Posting Komentar