Selasa, 16 September 2008

RAMADHAN #13

Khotbah kedua, alhamdulillah saya terbangun sambil mengumpulkan nyawa.

Yah, memang akhir2 ini saya mudah tertidur saat khotbah ju'mat, katanya sih kalah sama Syetan yang namanya Kuhyal

Penceramah jumat ini adalah Ustadz Abu Syauqi, mantan kandidat wakil walikota Bandung, kurang lebih beginilah isinya : 

Sidang jumat yang berbahagia

Saya akan menyampaikan pengalaman pribadi saat mengikuti debat publik beberapa waktu yang lalu.

Saat itu, di sebelah saya ada seorang bapak, sudah sepuh. Saat saya tanya, usianya diatas 80 tahun. Tapi, bapak itu masih terlihat segar.

Saat saya tanya rahasianya, bapak itu menjawab dengan semangat
"Pertama, jaga pola makan
Kedua, istirahat yang cukup
Ketiga, olahraga teratur
Dan keempat, wanita"

Saya kaget, lalu meminta penjelasan dari beliau 
"Maksudnya wanita pak?"

Sambil tersenyum bangga bapak itu menjawab
"Gini dik, maksudnya saya adalah 
Yang 99% kita kasih ke istri kita
Yang 1 % kita mainkan ke wanita lain
Biar seger !"

Astagfirullah...

Sidang jumat yang berbahagia, apa yang ingin saya sampaikan adalah 

Bahwa hidayah itu mahal dan harus disyukuri.

Bapak tersebut, di usia senjanya, masih jauh dari tuntunan Allah.

Sementara di masjid dekat rumah saya, ada seorang remaja 15 tahun, yang sebelum adzan shubuh sudah duduk mengenakan seragam SMAnya sambil khusyuk dengan tilawah Al Qur'an.

Jika kita gunakan logika, mana yang seharusnya lebih berhak untuk Allah beri hidayah?

Bapak yang usianya sudah senja, atau anak muda yang secara hitung2an manusia masih jauh dari kematian?

Begitulah, Allah memberi hidayah siapa yang Dia kehendaki, dan menyesatkan siapa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Bijaksana.

Maka sidang jumat yang berbahagia, di bulan ramadhan ini, marilah kita bersyukur dengan hidayah yang telah Allah berikan. 

Alhamdulillah hingga saat ini kita masih dimudahkan untuk beramal shaleh. Mari kita jaga baik2 hidayah ini.

---

Tambahan, ada Hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dari Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi SAW bersabda :

”Setiap diri kalian telah ditulis (ditetapkan) tempatnya di Surga atau di Neraka. 

Ada seseorang sahabat bertanya, ”Mengapa kita tidak pasrah saja, wahai Rasulullah?” 

Beliau menjawab, ”Tidak, beramal-lah, karena masing-masing akan dimudahkan.”

Nah, hubungan antara hadis ini dengan ceramah Ustadz Abu Syauqi diatas adalah, saat kita dimudahkan dalam mengerjakan amalan ahli surga, kita harus beryukur dan menjaga hidayah itu baik2, karena siapa tau tempat kesudahan kita adalah surga :)

Tidak ada komentar: