Alhamdulillah...
Baru tadi pagi saya disuruh ngomong di depan maba pas ospek
Dalam rangka ngewakilin alumni GAMUS
Keluarga Muslim, Lembaga Dakwah di Kampus saya
Saya diminta tolong sama adik-adik pengurus inti, buat nyampaikan pengalaman dan kesan pesan selama berorgansiasi di sana. Saya cukup stress juga sebenernya. Selain karena banyaknya jumlah maba sekarang (sekitar 700an, pas angkatan saya cuma 120an) juga karena saya cuma dikasih 3 menit.
Ya, 3 menit !
Untuk menyampaikan intisari pengalaman selama 4 tahun
Acara sekitar jam 10an. Dan saya baru mikirin mau ngomong apaan pas jam 7an di rumah. Saya mikir, apa ya yang bisa ngena ke maba dalam waktu 3 menit.
Alhamdulillah, saya inget dulu sobat saya pernah nyampaikan materi tentang empat pilihan jalan hidup sebagai mahasiswa didepan anak-anak alumni SMA 3 Bandung. Akhirnya saya SMS dia, dan nanya kalo jenis jalan hidupnya teh apa aja, da saya udah agak lupa.
Akhirnya SMS nyampe, isinya kurang lebih
1.Akademis : belajar, IP tinggi, lomba ilmiah, assdos
2.Politis : rapat, panitia, event. Biasanya anak BEM
3.Bisnis : kurang eksis di kampus, biasanya aktif bisnis diluar
4.Religius : kajian, pelatihan, diskusi, mentoring, dan semua yang terkait dengan urusan mendekatkan diri pada Sang pencipta
Di akhir SMS sohib saya ngingetin, bahwa
1.Bisa saja seorang mahasiswa memilih lebih dari satu jalan hidup
2.Jalan hidup yang satu, belum tentu lebih baik dari yang lainnya
Dan dia mengutip hadits dari Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Addaraquthni
Khairunnas anfauhum linnaas
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya
Maka akhirnya materi tersebut saya sampaikan dengan dada berdegup kencang, Saya sampaikan bahwa
Kami di GAMUS tidak akan memaksa adik-adik untuk gabung sama kami. Terserah adik-adik mau milih jalan yang mana.
Yang jelas...
Jadikan keberadaan kita di jalan yang sudah kita pilih tersebut, menjadi sarana untuk bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Tapi tentu dong, saya ngga mau kalo jadi ngambang arah pembicaraannya
Maka dengan tangan dan suara yang masih gemetar saya katakan
Tapi yang jelas adik-adikku,
Umur saya sekarang 22 tahun,
dan saya tidak pernah menyesali pilihan saya
untuk menjadikan GAMUS sebagai jalan hidup saya !
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Jujur, saya bersyukur masih dipercaya saya adik-adik buat ngebantuin mereka. Dulu dalam sebuah dauroh (pelatihan) saya sempet dapet ayat yang bunyinya :
Wa ta'aawanuu 'alal birri wat taqwa
Dan tolong menolonglah kalian dalam hal kebaikan dan takwa
Oleh karena itulah, sudah seharusnya kita bersyukur, katakan : Alhamdulillah ya Allah, apabila suatu saat ada seseorang yang menjadi sarana bagi kita dalam mengamalkan ayat ini. Jika suatu saat ada yang minta tolong sama kita, jangan dianggap beban, justru anggaplah sebagai peluang pahala yang sangat besar.
Baru tadi pagi saya disuruh ngomong di depan maba pas ospek
Dalam rangka ngewakilin alumni GAMUS
Keluarga Muslim, Lembaga Dakwah di Kampus saya
Saya diminta tolong sama adik-adik pengurus inti, buat nyampaikan pengalaman dan kesan pesan selama berorgansiasi di sana. Saya cukup stress juga sebenernya. Selain karena banyaknya jumlah maba sekarang (sekitar 700an, pas angkatan saya cuma 120an) juga karena saya cuma dikasih 3 menit.
Ya, 3 menit !
Untuk menyampaikan intisari pengalaman selama 4 tahun
Acara sekitar jam 10an. Dan saya baru mikirin mau ngomong apaan pas jam 7an di rumah. Saya mikir, apa ya yang bisa ngena ke maba dalam waktu 3 menit.
Alhamdulillah, saya inget dulu sobat saya pernah nyampaikan materi tentang empat pilihan jalan hidup sebagai mahasiswa didepan anak-anak alumni SMA 3 Bandung. Akhirnya saya SMS dia, dan nanya kalo jenis jalan hidupnya teh apa aja, da saya udah agak lupa.
Akhirnya SMS nyampe, isinya kurang lebih
1.Akademis : belajar, IP tinggi, lomba ilmiah, assdos
2.Politis : rapat, panitia, event. Biasanya anak BEM
3.Bisnis : kurang eksis di kampus, biasanya aktif bisnis diluar
4.Religius : kajian, pelatihan, diskusi, mentoring, dan semua yang terkait dengan urusan mendekatkan diri pada Sang pencipta
Di akhir SMS sohib saya ngingetin, bahwa
1.Bisa saja seorang mahasiswa memilih lebih dari satu jalan hidup
2.Jalan hidup yang satu, belum tentu lebih baik dari yang lainnya
Dan dia mengutip hadits dari Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Addaraquthni
Khairunnas anfauhum linnaas
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya
Maka akhirnya materi tersebut saya sampaikan dengan dada berdegup kencang, Saya sampaikan bahwa
Kami di GAMUS tidak akan memaksa adik-adik untuk gabung sama kami. Terserah adik-adik mau milih jalan yang mana.
Yang jelas...
Jadikan keberadaan kita di jalan yang sudah kita pilih tersebut, menjadi sarana untuk bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Tapi tentu dong, saya ngga mau kalo jadi ngambang arah pembicaraannya
Maka dengan tangan dan suara yang masih gemetar saya katakan
Tapi yang jelas adik-adikku,
Umur saya sekarang 22 tahun,
dan saya tidak pernah menyesali pilihan saya
untuk menjadikan GAMUS sebagai jalan hidup saya !
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Jujur, saya bersyukur masih dipercaya saya adik-adik buat ngebantuin mereka. Dulu dalam sebuah dauroh (pelatihan) saya sempet dapet ayat yang bunyinya :
Wa ta'aawanuu 'alal birri wat taqwa
Dan tolong menolonglah kalian dalam hal kebaikan dan takwa
Oleh karena itulah, sudah seharusnya kita bersyukur, katakan : Alhamdulillah ya Allah, apabila suatu saat ada seseorang yang menjadi sarana bagi kita dalam mengamalkan ayat ini. Jika suatu saat ada yang minta tolong sama kita, jangan dianggap beban, justru anggaplah sebagai peluang pahala yang sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar