Kamis, 16 Agustus 2007

MAH, AKU SAYANG SAMA MAMAH

Sudah bawaan dari dulu kalo saya memanggilnya mamah.
Bukan ibu, bunda, ummi, ataupun mom's (cuih!)

Beliau mungkin bukan tipe-tipe seorang ibu yang suka ada di cerpen-cerpennya penulis FLP. Karena menurutku, latar belakang mamah yang memilih untuk menjadi karyawati BUMN kategori Blue Chip sering mengesankan bahwa mamah adalah orang yang sibuk, sering dinas keluar kota, dan pulang kantor dalam kondisi letih baik fisik maupun mental. Apa iya ?

Jawabannya iya....

Tapi yang jelas, (baru-baru ini) saya tidak pernah meragukan cintanya pada suami dan kami selaku ketiga anaknya. Dalam sehari, cukup sering mamah nelepon, ngeSMS, atau ngajak makan siang salah satu diantara kami.

Sepulang kerjapun mamah selalu ngajak kami untuk makan malam bersama. Memang, terkadang yang ikut ngga lengkap. Misalnya, salah seorang dari kami ternyata sorenya udah makan, atau lebih milih nonton TV.

Menurutku, di rumah kami, beliaulah yang paling rajin shaum sunnah dan sholat malam. Mungkin tidak serajin para ummu-ummu yang aktivis. Tapi untuk seseorang dengan latar belakang seperti mamah, itu udah luar biasa. Saya aja kalah, jauuuh banget.

Saya dulu pernah nulis tentang momen dimana saya sangat terharu saat mamah masakin sayur kacang ngedadak pas dini hari untuk kami santap bersama buat sahur. Dan ternyata, hari ini saya menyimpulkan bahwa sahur bersama itu bener-bener berkah dalam artian yang sederhana bagi saya.

Yaitu, saya jadi makin sayang sama mamah
Dan saya jadi ngerti kalo rasa sayang itu,
Nyambungnya lewat bukti... (ngga cuma lewat hati)

Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya ada sebagian hamba Allah, mereka bukan nabi dan juga bukan orang mati syahid, tetapi pada hari kiamat mereka berkumpul bersama nabi dan para syuhada di sisi Allah. Mereka (sahabat) berkata: Siapakah gerangan mereka ya Rasulullah? Nabi berkata : Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dan bukan karena hubungan darah, harta ataupun kemaslahatan lainnya. Demi Allah wajah mereka bercahaya, dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak merasa takut walaupun orang lain ketakutan, dan mereka tidak bersedih walaupun orang lain bersedih". (HR. Abu Daud)


7 komentar:

Anonim mengatakan...

jadi ingat saat ibu ultah,dua jagoan dirumah datang sambil nenteng-nenteng kembang dan bikin ibu jadi nangis.
barangkali gak nyangka kalo dua anak lakinya bisa seheboh itu...
Mom's is a friend, mom is everything gah,jujur saja beliau itu sahabatkami
meski kadang nyebelin tapi seorang sahabat sejati tidak akan meninggalkan kawannya...
salam buat mamahmu ya,beliau pantas mendapat cium takzimmu

jundihasan mengatakan...

"MAH, AKU SAYANG SAMA MAMAH"
"GAH, AKU SAYANG SAMA AGAH" (preett...kabuuuur)

anugerah perdana mengatakan...

i love u too my dear brother and sister, insya Allah

Anonim mengatakan...

Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan. Dimanapun ibu berada, akan selalu ingat anaknya.

anugerah perdana mengatakan...

wah ini contoh tipe ibu yg puitis ya

Anonim mengatakan...

"Robbigfirli Waliwalidayya Warhamhuma kama Robbayani Shogira.. " moga orangtua saya,orangtua kang agah,orangtua anda semua,dapat berkumpul bersama di surga kelak...amiiiinnnnn

anugerah perdana mengatakan...

diaminin...